Gejala Sosial, Nilai Sosial dan Norma Sosial Dalam Masyarakat

A.    GEJALA SOSIAL
1.      Pengertian Gejala Sosial 
 Gejala-gejala sosial yang ada di masyarakat dapat diartikan sebagai  sebuah fenomena sosial. Munculnya fenomena sosial dimasyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Perubahan sosial itu tidak dapat kkita hindari, namun kita masih dapat mengantisipasinya. Perubahan sosial adda yang bersifat positif dan negatif, sehingga kita harus hati-hati dalam menghadapi perubahan yang terjadi.
Fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat dapat menimbulkan masalah sosial. Adapun beberapa contoh fenomena sosial seperti munculnya kesenjangan sosial, demam musik luar (boyband/girlband), pencemaran lingkungan, dan lain sebagainya.
Gejala sosial juga diartikan sebagai suatu pristiwa yang sering terjadi pada lapisan masyarakat, baik masyarakat tradisional maupun masyarakat modern.
2.      Faktor Penyebab Gejala Sosial
 Adanya berbagai gejala sosial di masyarakat, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Faktor kultural merupakan nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat/komunitas. Ada beberapa contoh gejala sosial berdasarkan faktor kultural, antara lain kemiskinan, kerja bakti, prilaku menyimpang, dsb.
b.      Faktor struktural merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi struktur, struktur yang dimaksud adalah sesuatu yang disusun oleh pola tertentu. Faktor struktural  dapat dilihat dari pola-pola hubungan antar individu dan kelompok yang terjalin dilingkungan masyarakat. Contoh gejala sosial yang dipengaruhi oleh faktor struktural seperti penyuluhan sosial, interaksi dengan orang lain dsb.



3.      Macam-Macam Gejala Sosial 
1. Ekonomi
Ekonomi merupakan ilmu pengetahuan yang berhubunga dengan pendapatan. Tingkat pendapatan yang dimiliki individu dapat menimbulkan gejala sosial dimasyarakat. Gejala sosial yang dilihat dari aspek ekonomi sangat berkaitan dengan perekonomian masyarakat. Bila ada seseorang yang kurang dapat mencukupi kebutuhan, maka akan terjadi beberapa gejala sosial dilingkungan sekitarnya. Dilihat dari segi ekonomi, gejala sosial yang terjadi di masyarakat dapat meliputi kemiskinan, pengangguran, masalah kependudukan dsb.
2. Budaya
Indonesia memiliki budaya yang beraneka ragam sehingga kita harus saling menghormati budaya lain. Adanya perbedaan jangan dijadikan sebagai alat pemecah persatuan, melainkan kita harus bersyukur karena keanekaragaman tersebut dapat menambah kekhasan budaya indonesia. Keanekaragaman budaya tidak hanya ada di Indonesia, tetapi setiap negara juga memiliki budaya dengan karakteristik yang berbeda-beda. Kita juga harus menghormati budaya asing. Keanekaragaman budaya di sekitar kita juga dapat menimbulkan gejala sosial, misalnya tindakan peniruan budaya asing yang negatif, kenakalan remaja dsb.
3. Lingkungan alam
Karakteristik gejala sosial dalam bidang lingkungan alam menyangkut aspek kondisi kesehatan. Seseorang yang terkena penyakit dapat menimbulka gejala sosial di lingkungannya sekitarnya. Contoh gejala yang ditimbulkan seperti munculnya, penyakit menular, pencemaran lingkunngan dsb.
4. Psikologis
Prilaku seseorang/individu dalam kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh aspek psikologisnya. Bila seseorang mengalami gangguan kejiwaan dapat menimbulkan gejala sosial dimasyarakat, misalnya disorganisasi jiwa, aliran ajaran sesat dsb.



4.      Contoh-Contoh  Gejala Sosial Yang Terjadi Pada Masyarakat 
 Gejala sosial yang ada didalam masyarakat berawal dari adanya perubahan sosial. Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan di lingkungannya. Perubahan sosial merupakan segala perubahan yang ada pada lembaga-lembaga kemasyarakat dan dipengaruhi sistem sosial, nilai, sikap, serta pola prilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial dalam masyarakat dapat berdampak positif maupun negatif. Bagi masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan sosial maka akan terjadi masalah sosial. Adapun contoh gejala sosial yang ada pada masyarakat.
1. Kemiskinan
Contoh Gejala Sosial kemiskinan
source kecilreza dot blogspot dot com
Dalam sosiologi, kemiskinan merupakan suatu gejala sosial yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gejala sosial ini terjadi diberbagai negara di dunia termasuk Indonesia. Kemiskinan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Kemiskinan absolut, yaitu seseorang atau sekelompok orang tidak dapat memenuhi kebutuhan minimum hidupnya.
b. Kemiskinan relatif, yaitu   seseorang atau sekelompok orang dapat memenuhi kebutuhan minimum hidupnya, namun dirinya masih merasa miskin bila dibandingakan dengan orang lain atau kelompok lain.
Kemiskinan dapat dikarenakan tidak mampunya seseorang dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan primer. Namun dalam sosiologi, salah satu faktor penyebab munculnya maslah tersebut karena lembaga kemasyarakatan tidak berfungsi dengan baik, yaitu lembagakemasyarakatan dibidang ekonomi. Permasalahan tersebut dapat menyebar kebidang lainnya, seperti pendidikan, sosial, dsb.
2. Masalah remaja
Masa remaja adalah masa pencarian jati diri sehingga banyak remaja yang meniru tingkah laku orang lain. Tindakan remaja bila tidak terkontrol dapat menjadi suatu masalah sosial yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Masalah remaja ini ditandai oleh adanya  keinginan untuk melawan ataupun sikap apatis. Pada masa ini seharusnya mereka mengenal nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat. Dengan mempelajari norma di masyarakat, diharapkan mereka dapat berprilaku dan tidak melakukan perbuatan yang menyimpang. Prilaku menyimpang yang dilakukan oleh remaja dapat beragam, sebagai contoh membolos, mencontek, pelanggaran lalu lintas dan lain sebagainya.
3. Masalah kependudukan
Indonesia adalah negara dengan tingkat kepadatan penduduk yang padat. Penduduk merupakan sumber penting bagi pembangunan. Hal ini dikarenakan penduduk menjadi subjek dan obyek pembangunan. Dengan adanya pembangunan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduk disuatu negara. kesejahteraan penduduk juga mengalami gangguan yang dipengaruhi oleh perubahan demografis yang sering sekali tidak dirasakan. Masalah kependudukan dapat berupa kepadatan penduduk, pemerataan penduduk yang tidak rata, ledakan penduduk dsb.
Masalah-masalah diatas perlu adanya penanggulangan, karena dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk. Adapun beberapa cara untuk mengatasi permasalahan tersebut diantanya:
a. Melalui program keluarga berencana (KB)
b. Transimigrasi,dan
c. Mengatur pertumbuhan jumlah penduduk
5.      Dampak Gejala Sosial 
 Terjadinya perubahan sosial-budaya dimasyarakat merupakan salah satu akibat dari gejala sosial. Dampak gejala sosial ada yang bersifat positif dan negatif.
1. Dampak positif
Gejala sosial yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik. Bila kita dapat terbuka dan mengimbangi perubahan sosial-budaya yang ada. Maka perubahan tersebut akan berdampak positif dan memberikan kita mamfaat. Hal ini dapat dilihat dengan kemajuan bidang tekhnologi. Dalam bidang tekhnologi kita mengenal tekhnologi komunikasi, seperi telepon, handphone, telegram, email, dsb. Dengan adanya alat komunikasi yang modern, maka, maka kita dapat melakukan interaksi jarak jauh tanpa harus bertemu secara langsung.
2. Dampak negatif
Seseorang yang tidak dapat menerima perubahan yang terjadi akan mengalami keguncangan culture shock. Ketidak sanggupan seseorang dalam menghadapi gejala sosial akan membawa kearah prilaku menyimpang.

B.     NILAI SOSIAL
1.      Pengertian Nilai Sosial
 Terdapat beberapa para ahli yang memberikan pendapatnya mengenai pengertian nilai. Pengertian nilai menurut para ahli adalah sebagai berikut...
Soerjono Soekonto : Menurut Soerjono Soekonto yang mendefinisikan pengertian nilai adalah sebagai konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
B. Simanjuntak : Menurut B. Simanjuntak, pengertian nilai adalah sebagai ide-ide masyarakat tentang sesuatu yang baik
Kamus Besar Bahasa Indonesia (BBI) : Dalam kamus besar bahasa indonesia menerangkan mengenai pengertian nilai, dimana nilai didefinisikan sebagai kadar, mutu, atau sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan.
Horton dan Hunt : Menurut Horton dan Hunt yang menyatakan bahwa pengertian nilai adalah gagasan-gagasan yang menjelaskan mengenai apakah suatu tindakan dapat dikatakan penting atau tidak penting
2.      Ciri-Ciri Nilai Sosial
 Nilai sosial mempunya berbagai ciri-ciri yaitu sebagai berikut :
Nilai sosial merupakan suatu konstruksi masyarakat yang tercipta melalui interaksi diantara para anggota masyarakat.
Nilai sosial bukan merupakan bawaan lahir, artinya nilai ini menyebar karena disebarkan diantara anggota masyarakat.
Nilai sosial membimbing masyarakat dalam mengambil keputusan untuk pemenuhan – pemenuhan kebutuhan sosial.
Nilai sosial dapat membantu masyarakat agar berfungsi dengan baik
Nilai sosial terbentuk melalui proses sosialisasi (proses belajar dari pengalaman)
Nilai secara konseptual merupakan abstraksi dari unsur-unsur nilai dan macam-macam objek yang ada di dalam masyarakat
Nilai sosial dapat mempengaruhi pengembangan diri sosial dalam masyarakat, baik positif maupun negatif.
Nilai sosial memiliki pengaruh yang berbeda terhadap masing-masing anggota masyarakat.
Nilai sosial cenderung berkaitan satu dengan lainnya secara komunikasi untuk membentuk berbagai pola dan sistem yang bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan lainnya.
3.      Fungsi Nilai Sosial
Nilai sosial memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat, secara umum berbagai fungsi tersebut yaitu :
·         Menyumbangkan seperangkat alat yang dapat digunakan untuk menetapkan harga/derajat sosial dari orang-perorangan atau grup dalam kehidupan masyarakat.
·         Berfungsi sebagai media pengawas, dengan daua tekan dan daya ikat nilai dapat menuntun bahkan menekan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat.
·         Sebagai alat solidaritas diantara anggota-anggota kelompok dalam masyarakat.
·         Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku diantara anggota-anggota masyarakat.
·         Penentu terakhir bagi manusia orang-perorangan atau grup dalam memenuhi peran-peran sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat.  
4.      Macam-Macam Nilai Sosial
 Secara umum, nilai sosial itu dapa dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Nilai Sosial Dominan
Nilai sosial dominan adalah nilai yang dianggap sangat penting dibandingkan oleh nilai sosial lainnya. Beberapa indikasi sebuah nilai sosial dikatakan nilai sosial dominan adalah :
Nilai tersebut sudah ada dan cukup lama dianut
Adanya kebanggaan dalam warga masyarakat apabila melaksanakan nilai tersebut
Nilai tersebut dianut oleh hampir semua warga masyarakat
Adanya komitmen yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat untuk dapat melaksanakan nilai tersebut.
b. Nilai Sosial yang Mendarah Daging
Maksud dari nilai sosial yang mendarah daging adalah nilai sosial yang telah menjadi suatu kepribadian bagi masyarakat, bisa dikatakan sebagai suatu kebiasaan  yang terus berlangsung dalam bermasyarakat.
Prof. Notonegoro berpendapat bahwa nilai sosial dalam masyarakat dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Nilai Material
Nilai materil adalah nilai yang muncul dari materi atau benda yang bersangkutan. Misalnya makanan yang memiliki nilai bagi manusia sebgai memenuhi hasrat pemenuhan energi.
2. Nilai Vital
Nilai Vital adalah suatu nilai yang ada kare kegunaannya. Conthnya, Pisau yang memiliki nilai karena kegunaanya untuk memotong sesuatu, jika sebuah pisau sudah tumpul, maka nilainya akan merosot karena ia menjadi tidak berguna.
3. Nilai Spiritual
Nilai spiritual adalah nilai yang ada di dalam kejiwaan manusia. Nilai spiritual dibagi lagi menjadi 4 nilai yaitu  :
Nilai Estetika, adalah nilai yang terkandung pada suatu benda perdasarkan keindahannya, penilaian terhadap nilai estetika ini adalah indah/bagus atau jelek.
Nilai Moral, adalah nilai yang berdasarkan kepada baik atau buruknya suatu perbuatan seseorang manusia berdasarkan pada nilai-nilai sosial yang bersifat unversal. Nilai ini bersifat umum walaupun setiap masyarakat memiliki pedoman nilai yang berbeda. Namun dalam penerapannya bisa saja terjadi perbedaan karena ada pengaruh budaya di dalamnya.
Nilai Religius atau Nilai Kepercayaan, adalah nilai berdasarkan kepercayaan seseorang.
Nilai Logika (Kebenaran Ilmu Pengetahuan), adalah tentang benar atau salah. Nilai ini bersumber berdasarkan benar atau tidaknya sesuatu berdasarkan sumber bukti atau fakta-fakta ilmiah. Nilai ini dapat pula menjadikan logika sebagai sumbernya.
5.      Peran Nilai Sosial
 Dalam kehidupan bermasyarakat, nilai memiliki peran penting, yaitu :
Sebagai petunjuk arah untuk bersikap atau bertindak dalam kehidupan bermasyarakat.
·         Sebagai acuan dan sumber miotivasi untuk berbuat sesuatu.
·         Alat solidaritas untuk mendorong masyarakat berkerja sama agar bisa mencapai tujuan yang tidak mampu dicapai sendiri.
·         Mengarahkan masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam lingkungannya.
·         Pengawas, pendorong, dan penekan individu untuk berbuat baik.
·         Nah sahabat, itulah dia postingan kali ini di softilmu. Blogspot.com, mudah-mudahan dapat bermanfaat ilmunya. Kalau masih bingung tentang nilai sosial silahkan ditanyakan di kotak komentar, kami akan berusaha merespon secepat mungkin. Terimakasih telah berkunjung.



C.    NORMA SOSIAL
1.      Pengertian Norma Sosial
Secara umum, Pengertian norma adalah pedoman perilaku untuk melangsungkan kehidupan bersama-sama dalam suatu kelompok masyarakat. Norma dapat juga diartikan sebagai petunjuk atua patokan perilaku yang dibenarkan dan pantas dilakukan saat menjalani interaksi sosial dalam kelompok masyarakat tertentu. Perbedaan mendaasar mengenai nilai dengan norma sosial adalah jika norma sosial terdapat sanksi sosial(penghargaan maupun hukuman) untuk orang yang mematuhi atau melanggar norma.
Norma disebut juga dengan peraturan sosial yang sifatnya memaksa sehingga seluruh anggota masyarakat harus tunduk sesuai dengan norma-norma yang berlaku sejak lama. Norma merupakan hasil ciptaan mausia sebagai makhluk sosial. Sejarah terbentuknya norma terjadi secara tidak sengaja, namun lama-kelamaan norma-norma tersebut disusun dan dibentuk secara sadar. Norma yang berada dalam masyarakat berisi dan terkandung tata tertip, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.  
2.      Ciri-ciri Norma Sosial
 Norma sosial mempunyai beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut...
Norma sosial pada umumnya tidak tertulis: Dalam masyarakat, norma sosial tidak tertulis yang hanya diingat dan diserap serta mempraktekkannya dalam interkasi antara anggota kelompok masyarakat
Hasil kesepatakan bersama: Sebagai peraturan sosial yang difungsikan untuk megnarahkan perilaku seluruh anggota masyarakat. Norma sosial dibentuk dan disepakati bersama seluruh warga masyarakat
Mengalami perubahan: Sebagai aturan yang lahir dari proses interkasi sosial di masyarakat, norma mengalami perubahan sesuai atas keinginan dan kebutuhan dari anggota masyarakat itu sendiri.
Ditaati bersama: Norma sosial merupakan seperangkat aturan sosial untuk mengarahkan dan menertipkan perilaku anggota masyarakat untuk dari keinginan bersama. Oleh sebab itu, norma didukung dan ditaati bersama.
Pelanggar norma mendapatkan saksi: Norma sosial bersifat memaksa individu agar berperilaku untuk sesuai dengan kehendak bersama. Sehingga pelanggaran diberikansanksi dengan tindakan atau daya ikat norma.
3.       Macam-macam Norma Sosial 
 Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya
a. Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan oleh individu-individu dalam suatu masyarakat akan tetapi tidak dilakukan secara terus menerus. Norma memiliki daya ikat yang lemah sehingga pelanggaranya tidak akan mendapatkan hukuman atau sanksi yang berat, melainkan hanya sekeder celaan atau teguran dalam anggotam masyarakat lainnya.
Contoh Cara (Usage)
Cara makan yang wajar dan baik bagi beberapa orang adalah tidak mengeluarkan suara saat mengunyah makanan. Akan tetapi di tempat tertentu, bersendawa pada akhir makan merupakan tanda atau ekspresi rasa kenyang dan puas sehingga tidak melanggar norma.
b. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan adlaah suatu bentuk perubatan yang dilakukan terus menerus dalam bentuk yang sama secara sadar dengan tujuan jelas yaitu dianggap baik dan benar oleh masyarakat tertentu.
Contoh Kebiasaan (Foklways)
Memberi hadiah kepada orang-orang yang berperstasi dalam suatu kegiatan atau memakai baju bagus di waktu pesat. atau lazimnya anak laki-laki berambut pendek dan anak perempuan berambut panjang.
c. Tata Kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup akan suatu kelompok manusia secara sadar untuk melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Fungsi tata kelakuan adalah untuk membuat seluruh anggota masyarakat menyesuaikan perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut
Contoh Tata Kelakuan (Mores)
Melarang membunung, mencuri, atau menikahi kerabat dekat.
d. Adat Istiadat
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan denga kedudukan sangat tinggi yang bersifat kekela dan berinteraksi kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Contoh Adat Istiadat
Pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan
Pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara-ucapara tradisional
e. Hukum
Hukum adalah serangkaian aturan yang ditujukan bagi anggota masyarakat yang berisi ketentuan-ketentuan, perintah, kewajiban, ataupun larangan, dengan sanksi yang beragam.
Contoh Hukum
Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
Dilarang mencuri
Sosial Berdasarkan Aspek-Aspeknya
a. Norma Agama
Norma agama adalah peraturan sosial bersifat mutlak karena berasal dari Tuhan. Norma agama berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-kepercayaan yang lainnya.
Contoh-Contoh Norma Agama
Melakukan sembahyang kepada tuhan
Mengaji
Melaksankan sholat tepat waktu
Melasanakan segala perintah agama
Menjauhi segalah larangan-larangan agama atau kepercayaan
b. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Dari adanya norma kesusilaan, seseorang dapat membedakan baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan berdampak atau berakibat dari sanksi yang sifatnya pengucilan secara fisik mapun secara batin
Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
dilarang Pelacuran, perzinaan, korupsi
Menghormati orang lain terutama orang tua
Memiliki sikap jujur dan adil dalam masyarakat
Tidak menfitnah orang lain
Selalu menolong orang lain
c. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada tingkah laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran norma mendapatkan celaan, kritik, dan pengucilan.
Contoh-Contoh Norma Kesopanan
Tidak meludah disembarang tempat
Memberi atau menerima makanan dengan tangan kanan
Jangan makan sambil berbicara
Bersikap dan bersifat rukun dengan siapa saja
d. Norma Kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang dibentuk secara sadar atau tidak yang berisi mengenai petunjuk akan perilaku secara terus-menerus sehingga menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran norma kebiasaan berupa sanksi celaan, kritik dan pengucilan
Contoh-Contoh Norma Kebiasaan
Membawa oleh-oleh ketika pulang dari suatu tempat
Mencuci tangan sebelum makan
Membaca doa sebelum melakukan sesuatu
Menggosok gigi setelah makan
Mandi dengan teratur
e. Norma Hukum
Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, seperti pemerintah yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan tersebut. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi yag berupa denda atau hukuman fisik.
Contoh-Contoh Norma Hukum
Kewajiban membayar pajak
Dilarang menerobos lampu merah
Menyeberang jalan dengan melaui jembatan penyeberangan
Dilarang mengganggu ketertiban umum
Tidak terlamat masuk sekolah
Norma Berdasarkan Sifat Resminya
a. Norma Tidak Resmi (Nonformal)
Norma tidak resmi adlaah patokan yang dirumuskan secara tidak jelas dan pelaksanaannya tidak diwajibkan untuk masyarakat. Norma yang tumbuh dan berkemang dari kebiasaan bertindak secara seragam dan diterima oleh masyarakat. Walaupun tidak diwajibkan tetapi semua anggota sadar akan patokan tidak resmi harus ditaati dan memiliki kekuatan memaksa yang lebih besar dibandingkan dengan patokan resmi
Contoh-Contoh Norma Tidak Resmi (Nonformal)
Aturan adat istiadat
Aturan dalam keluarga
Pantanga-pantanga dalam lingkungan masyarakat
b. Norma Resmi (Formal)
Norma resmi adlaah patokan yang dirumuskan dan diwajibkan dengan jelas dan tegas oleh yang berwenang untuk semua masyarakat. Keseluruhan norma forma merupakan suatu badan hukum yang dimiliki masyarakat modern dan diperkenalkan dari pengumuman sosial.
Contoh-Contoh Norma Resmi (Formal)
UUD 1945
Perpu
Surat Keputusan
Keputusan Presiden
Perda



4.      Fungsi dan peranan Norma Sosial
 Norma memiliki beberapa fungsi dan peranannya dalam kehidupan masyarakat antara lain sebagai berikut..
·         Sebagai pedoman hidup untuk seluruh masyarkat di wilayah tertentu
·         Memberikan stabilitas dan keteraturan dalam kehidupan warga masyarkat
·         Menciptakan kondisi dengan susanan yang tertip dalam masyarakat
·         Wujud konkret terhadap nilai-nilai di masyarakat
·         Mengikat seluruh warga masyarkat, karena disertai dengan sanksi dan aturan tegas bagi yang melanggar
·         Merupakan standar atau skala dari seluruh kategori tingkah laku suatu masyarkat
Tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar