Tampilkan postingan dengan label Contoh Soal IPS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Contoh Soal IPS. Tampilkan semua postingan
Contoh Soal Keragaman Suku Bangsa di Indonesia

Contoh Soal Keragaman Suku Bangsa di Indonesia

Contoh Soal Keragaman Suku Bangsa di IndonesiaJika kita mengamati kelompok-kelompok masyarakat yang ada Indonesia, kita akan menemukan banyak sekali perbedaan budaya di setiap daerah. Perbedaan-perbedaan tersebut merupakan pengaruh dari interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui mengenai keragaman suku bangsa di Indonesia.

Bila konsep ras didasarkan pada persamaan ciri fisik, maka konsep etnis atau suku bangsa lebih menekankan pada persamaan kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat (2000), etnis atau suku bangsa dapat didefinisikan sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan serta seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa juga. Sedangkan James Henslin (2007) mengemukakan bahwa etnis merujuk pada orang atau sekelompok orang yang mengidentifikasikan diri satu sama lain atas dasar keturunan dan warisan budaya bersama. Rasa kebersamaan dimaksud dapat berpusat pada bangsa asal, adat istiadat, bahasa, busana, makanan, kesenian, agama, atau nama dan hubungan keluarga.
Dalam suatu negara umumnya terdapat beberapa kelompok etnis yang berbeda. Di Indonesia, menurut Van Hollenhoven (dalam Koentjaraningrat, 2000), terdapat sejumlah daerah hukum adat yang dihuni oleh berbagai suku bangsa, yakni:
• Aceh
Dihuni oleh orang Aceh.
• Gayo-Alas, Batak, Nias, Batu
Dihuni oleh orang Gayo, Batak, Karo, Pakpak, Simalungun, Toba, Angkola, dan Mandailing.
• Minangkabau dan Mentawai
Dihuni oleh orang Minangkabau, Negeri Sembilan, dan sebagainya.
• Sumatera Selatan dan Enggano
Dihuni oleh orang Jambi, Palembang, Palembang Kota, Musi Hulu, Komering, Bengkulu, Lampung, dan sebagainya.
• Melayu
Dihuni oleh orang Riau.
• Bangka dan Belitung
Dihuni oleh orang Lom, Darat, dan sebagainya.
• Kalimantan
Dihuni oleh orang Basep, Bahau, Kayan, Ukit, Iban, Busang, Mbaluh, Sekadau, dan sebagainya.
• Sangir-Talaud
Dihuni oleh orang Sangire, dan sebagainya.
• Gorontalo
Dihuni oleh orang Bobongko, Bajan, Tomini, dan sebagainya.
• Toraja
Dihuni oleh orang To Palu, To Kulawi, dan sebagainya.
• Sulawesi Selatan
Dihuni oleh orang Makassar, Bugis, Luwu, Mandar, dan sebagainya.
• Ternate
Dihuni oleh orang Buru, Tidore, Ternate, dan sebagainya.
• Ambon Maluku dan Kepulauan Barat Daya
Dihuni oleh orang Kisar, Lati, dan sebagainya.
• Irian (sekarang Papua) 
Dihuni oleh orang Waigeo, Biak, Numfor, Yapen, Hattam, Anggi, Manikion, Hejbrat, Bintuni, dan sebagainya.
• Timor
Dihuni oleh orang Bima, Dodonggo, Dompu, dan sebagainya.
• Bali dan Lombok
Dihuni oleh orang Bali, Sasak, dan sebagainya.
• Jawa Tengah dan Timur
Dihuni oleh orang Bawean, Tambus, dan sebagainya.
• Surakarta dan Yogyakarta
Dihuni oleh orang Yogyakarta, dan sebagainya.
• Jawa Barat
Dihuni oleh orang Banten, Badui, Sunda, dan sebagainya.
Selain itu, juga terdapat beberapa kelompok masyarakat terasing. Masyarakat terasing adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan ciri-ciri fisik (postur tubuh dan rambut), sosial, dan budaya, mendiami suatu kawasan yang sulit dijangkau, terpencil, terpencar, sehingga mengalami kesenjangan sosial-budaya yang mengakibatkan taraf kesejahteraannya sangat rendah dan terbelakang. Cara hidupnya masih tradisional, terisolir, serta sengaja menolak pengaruh kebudayaan luar. Beberapa kelompok masyarakat terasing, di antaranya:
1) Orang laut yang bersifat pengembara.
2) Orang darat yang hidup tersebar di dataran rendah yang berawa di Sumatera Timur hingga ke kaki Bukit Barisan di pedalaman.
3) Penduduk Kepulauan Mentawai, pulau-pulau di sebelah barat Sumatera Barat.
4) Orang Badui di Banten Selatan, Jawa Barat.
5) Orang Donggo di bagian pedalaman pegunungan Sumbawa Timur.
6) Kelompok pengembara orang Punan (Penan) yang berpindah-pindah di sepanjang hulu sungai-sungai besar Kalimantan.
7) Orang Tajio di Sulawesi Tengah.
8) Orang Amma Toa di Sulawesi Tenggara.
9) Orang Togutil di Halmahera Utara.
10) Penduduk lembah Pegunungan Tengah di Papua serta mereka yang hidup di hulu beberapa sungai besar.

Contoh Soal Keragaman Suku Bangsa di Indonesia

Pilihan Tunggal
Apa yang kita pikirkan sebagai identitas tergantung kepada ....
Pilihan Tunggal
Dalam konteks identitas etnis, proses askripsi berfungsi ....
Pilihan Tunggal
Setiap kesatuan suku bangsa dipersatukan oleh ikatan yang lebih bersifat ....
Pilihan Tunggal
Merujuk pada pendapat Koentjaraningrat, daerah yang memiliki jumlah suku bangsa terbanyak adalah ....
Pilihan Tunggal
Masih merujuk pada pendapat Koentjaraningrat, daerah yang memiliki jumlah suku bangsa paling sedikit adalah ....
Pilihan Tunggal
Selain dengan cara menguatkan dan mengembangkan sikap toleransi, konflik antar kelompok sosial dalam masyarakat multikultural juga dapat diminimalkan dengan ....
Pilihan Tunggal
Kondisi masyarakat yang multikultural menuntut adanya ....
Pilihan Tunggal
Berangkat dari keanekaragaman budaya Indonesia, harus dapat diciptakan ....
Pilihan Tunggal
Subak di Bali menunjukkan adanya ....
Pilihan Tunggal
Sifat dasar demokrasi masyarakat Indonesia tidak tampak dari adanya ....
Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Islam

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Islam

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa IslamKebudayaan Islam adalah kebudayaan yang masih berkembang sampai saat ini di Indonesia. Masuknya ajaran Islam ke Indonesia melalui perantaraan pedagang adalah awal penyebaran ajaran Islam di Indonesia. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui hasil dan sebaran kebudayaan Islam yang terdapat di wilayah Indonesia.

Masuknya agama Islam ke Indonesia dimulai pada abad ke-7 dari Arab melalui proses perdagangan. Pada abad ke-13 Masehi, ajaran agama Islam mulai berkembang di wilayah Indonesia setelah terjadi proses perdagangan dari Gujarat, India dan dari Persia (Iran) ke Indonesia. Setelah masuknya Islam, kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha mengalami keruntuhan dan digantikan peranannya oleh kerajaan - kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka, dan lainnya.
Masuknya Islam berpengaruh besar pada kebudayaan masyarakat Indonesia. Penduduk indonesia yang sebelumnya beragama Hindu-Budha banyak yang memeluk Islam. Proses penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, politik, kesenian, tasawuf, yang kesemuanya mendukung meluasnya ajaran agama Islam. Hasil kebudayaan masa Islam di Indonesia sangat beraneka ragam. Berikut ini beberapa kebudayaan peninggalan masa Islam di Indonesia.
1) Masjid
Masjid adalah tempat ibadah bagi pemeluk agama Islam. Masjid-masjid yang berasal pada masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebagai berikut:
• Masjid Angke
Masjid ini terletak di Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat yang dibangun pada abad ke-18. Masjid ini beratap tumpang dua. Masjid Angke merupakan masjid tua yang masih terlihat kekunoannya. Masjid ini dibangun pada tahun 1761.
• Masjid Demak
Masjid Demak didirikan pada masa pemerintahan Raden Patah. Bangunan masjid terletak di Kadilangu, Demak. Masjid ini beratap tumpang yang mirip dengan bentuk pura Hindu. Masjid Demak didirikan dengan bantuan para wali (walisongo). Pembangunan masjid dipimpin langsung oleh Sunan Kalijaga. Keunikan masjid ini terletak pada salah satu tiang utamanya, yakni terbuat dari bahan pecahan-pecahan kayu yang disebut tatal (soko tatal).
• Masjid Kudus
Masjid Kudus didirikan oleh Sunan Kudus. Bentuk bangunan masjid ini memiliki ciri khusus. Bagian menaranya menyerupai candi Hindu.
• Masjid Banten
Masjid Banten didirikan pada abad ke-16. Bangunannya memiliki atap tumpang sebanyak lima tingkat. Kemungkinan model bangunan seperti ini untuk menggambarkan derajat yang dapat diraih seseorang dalam Islam. Menara masjid Banten dibangun oleh arsitektur Belanda bernama Cardel. Itulah sebabnya, menara tersebut bergaya Eropa menyerupai mercusuar.
2) Keraton
Keraton adalah istana tempat tinggal raja atau sultan bersama keluarganya. Bangunan keraton kerajaan Islam di Jawa, dan beberapa di Sumatra, merupakan karya arsitek yang memadukan kebudayaan setempat dengan kebudayaan Islam. Keraton-keraton yang berasal dari masa kerajaan - kerajaan Islam di Indonesia, misalnya:
• Keraton Cirebon
Keraton Cirebon didirikan oleh Fatahillah atau Syarif Hidayatullah pada tahun 1636. Letaknya di kota Cirebon, Jawa Barat.
• Istana Keraton Surakarta
Keraton Surakarta terbentuk berdasarkan perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Keraton Surakarta sebelumnya merupakan wilayah Kerajaan Mataram dengan rajanya Paku Buwono III.
• Keraton Yogyakarta
Semula Keraton Yogyakarta merupakan wilayah Kerajaan Mataram, kemudian berdasarkan perjanjian Giyanti pada tahun 1755 didirikan kerajaan Yogyakarta dengan rajanya yang pertama Sultan Hamengkubuwono I.
3) Makam
Makam adalah tempat dikebumikannya seseorang setelah meninggal dunia. Makam-makam raja atau makam para bangsawan dibuat secara megah dan permanen. Pada umumnya, makam kuno bercorak Islam terdiri atas tiga komponen yaitu Jirat, Nisan, dan Cungkup. Jirat (Kijing), adalah bangunan yang terbuat dari batu tembokan yang berbentuk persegi panjang. Nisan adalah tonggak pendek dari batu atau kayu yang ditanam di atas Jirat dengan tulisan-tulisan sebagai tanda peristiwa/sejarah orang yang dikuburkan. Sementara cungkup adalah bangunan mirip rumah yang berada di atas Jirat (melindungi Jirat dari panas dan hujan).
4) Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni melukis indah yang diperoleh dengan merangkai huruf-huruf Arab atau ayat Al Qur’an menjadi bentuk yang diinginkan. Hiasan kaligrafi biasanya terdapat pada dinding bangunan masjid terutama pada bagian mihrabnya, gapura masjid, gapura makam, dan nisan-nisan kubur.
5) Karya Sastra
Karya sastra yang dihasilkan pada masa kerajaan-kerajaan Islam umumnya berisi ajaran khusus seperti tasawuf atau budi pekerti yang baik, maupun filsafat kemasyarakatan. Kesusastraan juga ditulis dalam beberapa bentuk, yaitu suluk (berisi ajaran tasawuf), syair, hikayat, dan babad. Karya karya sastra yang berasal dari masa kerajaan - kerajaan Islam di Indonesia sebagai berikut:
• Babad 
Babad adalah cerita berlatar belakang sejarah yang lebih banyak di bumbui dengan dongeng. Contohnya Babad Tanah Jawi yang berisi silsilah raja-raja Jawa dimulai dari Nabi Adam sampai dengan Bathara Guru, Babad Demak yang menceritakan kisah berdirinya Kerajaan Demak yang dipelopori oleh Raden Patah dan Wali Songo, dan sebagainya.
• Hikayat
Hikayat ialah karya sastra yang berupa cerita atau dongeng yang dibuat sebagai sarana pelipur lara atau pembangkit semangat juang. Contoh, Hikayat Sri Rama yang merupakan saduran dari Kitab Ramayana menceritakan tentang riwayat Rama sejak lahir kemudian berperang melawan Rahwana raja Alengka, Hikayat Hang Tuah tentang kesetiaan dan keperwiraan seorang laksamana Kerajaan Malaka bernama Hang Tuah, Hikayat Amir Hamzah yang berasal dari Timur Tengah setelah masuk ke Indonesia (Jawa) mendapat banyak tambahan dan disesuaikan dengan kebudayaan Jawa sehingga dikenal dengan Serat Menak. Tokohnya adalah Amir Hamzah yang di masyarakat Jawa disebut Wong Agung Menak atau Wong Agung Jayenglono. 
• Syair
Syair ialah puisi lama yang tiap-tiap bait terdiri atas empat baris yang berakhir dengan bunyi yang sama. 
• Suluk 
Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran Tasawuf
6) Seni Pahat
Seni pahat seiring dengan kaligrafi. Seni pahat atau seni ukir berasal dari Jepara, kota awal berkembangnya agama Islam di Jawa yang sangat terkenal. 
7) Seni Pertunjukan
Di antara seni pertunjukan yang merupakan seni Islam adalah seni suara dan seni tari. Seni suara merupakan seni pertunjukan yang berisi salawat Nabi dengan iringan rebana.

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Islam

Pilihan Tunggal
Ajaran Islam di Indonesia mulai mengalami perkembangan pesat pada abad ke- ....
Pilihan Tunggal
Berikut adalah kerajaan – kerajaan dengan corak Islam, kecuali ....
Pilihan Tunggal
Penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan melalui berbagai metode berikut, kecuali ....
Pilihan Tunggal
Masjid yang dibangun di masa kerajaan Nusantara dengan bentuk menara menyerupai candi Hindu adalah ....
Pilihan Tunggal
Arsitektur Mesjid Banten dirancang oleh insinyur yang berasal dari ....
Pilihan Tunggal
Bangunan tempat tinggal raja di masa kerajaan Jawa Islam disebut dengan ....
Pilihan Tunggal
Pengaruh kebudayaan Islam terhadap pembangunan makam dapat dilihat dari ornamen – ornamen berikut, kecuali ....
Pilihan Tunggal
Seni melukis indah dengan merangkai huruf-huruf Arab disebut dengan ....
Pilihan Tunggal
Sri Rama, Hang Tuah dan Amir Hamzah adalah beberapa contoh dari karya sastra peninggalan kebudayaan Islam yang dikategorikan sebagai ....
Pilihan Tunggal
Seni pahat di masa kebudayaan Islam berkembang pertama kali dari kota ...
Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Hindu-Buddha

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Hindu-Buddha

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Hindu-Buddha Masa Hindu Buddha adalah ketika masyarakat di Nusantara mulai menerima kebudayaan dan pengaruh dari luar sebagai dampak dari perdagangan yang dilakukan di wilayah Nusantara. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui hasil dan sebaran kebudayaan dari masa Hindu – Buddha di Nusantara.

Wilayah Indonesia terdiri atas pulau besar dan kecil yang dihubungkan oleh selat dan laut. Hal ini menyebabkan sarana pelayaran merupakan lalu lintas utama penghubung antarpulau. Pelayaran dilakukan dalam rangka mendorong aktivitas perdagangan. Pelayaran perdagangan yang dilakukan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia bukan hanya dalam wilayah Indonesia saja, tetapi telah jauh sampai ke luar wilayah Indonesia. Pelayaran dan perdagangan di Asia semakin ramai setelah ditemukannya jalan melalui laut antara Romawi dan Cina. Rute jalur laut yang dilalui dalam hubungan dagang Cina dan Romawi telah mendorong munculnya hubungan dagang pada daerah-daerah yang dilalui, termasuk wilayah Indonesia. Karena posisinya yang strategis di tengah-tengah jalur hubungan dagang Cina dengan Romawi, maka terjadilah hubungan dagang antara kerajaan-kerajaan di Indonesia dan Cina beserta India.
Melalui hubungan perdagangan, berkembanglah kebudayaan-kebudayaan yang dibawa oleh para pedagang di Indonesia. Hubungan perdagangan antara Indonesia dan India membawa agama Hindu dan Buddha tersebar di Indonesia serta dianut oleh raja-raja dan para bangsawan. Dari lingkungan raja dan bangsawan itulah agama Hindu-Buddha tersebar ke lingkungan rakyat biasa. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pandita. Antara lain seorang pandita dari Kashmir bernama Gunawarman yang datang ke Indonesia sekitar tahun 240. Gunawarman adalah seorang pandita Hindu Hinayana. Pada tahun-tahun berikutnya, para pandita Hindu dari Perguruan Tinggi Nalanda (Benggala, India) pun datang ke Indonesia. Makin lama pengaruh Hindu pun kian berkembang di Indonesia.
Penyiaran agama Buddha di Indonesia lebih awal dari agama Hindu. Tersiarnya agama Buddha di Indonesia, diperkirakan sejak abad ke-2 Masehi, dibuktikan dengan penemuan Arca Buddha dari perunggu di Jember, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Proses masuknya agama Hindu di Indonesia dibawa oleh kaum pedagang, baik pedagang India yang datang ke Indonesia maupun pedagang dari wilayah Indonesia yang berlayar ke India. Tetapi, di lain pihak terdapat beberapa teori yang berbeda tentang penyebaran agama Hindu ke Indonesia. Pendapat atau teori tersebut di antaranya:
• Teori Sudra, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra, karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan.
• Teori Waisya, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Waisya, karena mereka terdiri atas para pedagang yang datang dan kemudian menetap di salah satu wilayah di Indonesia. Bahkan banyak di antara pedagang itu yang menikah dengan wanita setempat.
• Teori Ksatria, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Ksatria. Hal ini disebabkan terjadi kekacauan politik di India, sehingga para Ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka lalu mendirikan kerajaan-kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
• Teori Brahmana, menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu dilakukan oleh kaum Brahmana. Kedatangan mereka ke Indonesia untuk memenuhi undangan kepala suku yang tertarik dengan agama Hindu. Kaum Brahmana yang datang ke Indonesia inilah yang mengajarkan agama Hindu ke masyarakat.
Tersebarnya pengaruh Hindu dan Buddha di Indonesia menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan-perubahan itu terlihat dengan jelas pada kehidupan masyarakat Indonesia di berbagai daerah di Indonesia. Masuk dan berkembangnya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia menimbulkan perpaduan budaya antara budaya Indonesia dengan budaya Hindu-Buddha. Perpaduan dua budaya yang berbeda ini dapat disebut dengan akulturasi, yaitu dua unsur kebudayaan bertemu dan dapat hidup berdampingan serta saling mengisi dan tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut.
Seni Bangunan adalahsalah satu bukti berkembangnya pengaruh Hindu Buddha di Indonesia pada bangunan Candi. Candi Hindu maupun Candi Buddha ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Bali pada dasarnya merupakan perwujudan akulturasi budaya lokal dengan bangsa India. Pola dasar candi merupakan perkembangan dari zaman prasejarah tradisi megalitikum, yaitu bangunan punden berundak yang mendapat pengaruh Hindu-Buddha, sehingga menjadi wujud candi, seperti Candi Borobudur. Unsur seni rupa atau seni lukis India yang masuk ke Indonesia juga menjadi salah satu bukti akulturasi kebudayaan Indonesia dengan unsur agama.

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Hindu-Buddha

Pilihan Tunggal
Jalur perdagangan di Asia menghubungkan wilayah Cina dan ....
Pilihan Tunggal
Kebudayaan Hindu dan Buddha di Indonesia lahir dari perdagangan yang dilakukan dengan bangsa Cina dan ....
Pilihan Tunggal
Masuknya ajaran Hindu ke Indonesia diyakini dibawa pertama kali oleh para pandita yang berasal dari ....
Pilihan Tunggal
Agama Buddha masuk ke Indonesia diperkirakan pada ....
Pilihan Tunggal
Arca Buddha yang ditemukan di wilayah Jember, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan terbuat dari ....
Pilihan Tunggal
Pembagian kelas sosial di agama Hindu disebut dengan ....
Pilihan Tunggal
Teori yang menyebutkan bahwa agama Hindu dibawa oleh para pedagang dari India adalah ....
Pilihan Tunggal
Teori Brahmana menyebutkan bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia melalui ....
Pilihan Tunggal
Perpaduan budaya asli Nusantara dengan kebudayaan Hindu – Buddha disebut dengan ....
Pilihan Tunggal
Seni bangunan yang menjadi peninggalan kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia terlihat pada relief ....
Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Perundagian

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Perundagian

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa PerundagianMasa perundagian di zaman prasejarah disebut sebagai masa ketika penciptaan barang – barang sehari- hari dilakukan dengan teknik yang sudah tinggi. Di masa ini juga, masyarakat sudah hidup berkelompok secara penuh mendiami suatu wilayah. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui hasil dan sebaran kebudayaan dari masa perundagian.

Masa perundagian adalah satu fase di masa prasejarah. Masa ini sering juga disebut sebagai masa bercocok tanam di persawahan atau masa pertukangan dengan teknik bercocok tanam yang lebih maju lagi. Masyarakat sudah mulai menyadari akan kehidupan yang berpindah-pindah tersebut tidak lagi membawa keuntungan sebab mereka akan disibukkan dengan pekerjaan membuka hutan untuk bisa dijadikan ladang. Tahap kehidupan bercocok tanam di persawahan atau perundagian ini merupakan tingkat kehidupan bercocok tanam berada pada tingkat lanjut.
Di masa bercocok tanam di persawahan atau perundagian ini sudah mengenali segala macam alat yang dibuat dari tulang dan batu. Peralatan yang telah dibuat sudah sedemikian halus dan lebih baik lagi dibandingan peralatan di masa sebelumnya. Pada masa perundagian, masyarakat sudah memiliki kemahiran di dalam mengolah logam. Berbagai macam alat yang sudah dibuat dari logam, semisal nekara perunggu, bejana perunggu, kapak perunggu, arca perunggu, perhiasan perunggu, dan barang-barang yang terbuat dari besi. Meskipun telah mengenal logam, tidak berarti untuk penggunaan barang-barang yang terbuat dari batu tidak dipakai lagi. Hal ini disebabkan karena bahan logam masih memiliki persediaan yang terbatas. Dengan adanya keterbatasan ini maka hanya orang-orang tertentu saja yang dapat menggunakan logam.
Masyarakat juga sudah mulai mencampur beberapa bahan untuk menghasilkan jenis logam baru. Bahan yang terbuat dari perunggu atau besi dapat dilebur dengan menggunakan api sehingga mereka bisa membuat segala macam bentuk peralatan lebih bagus dan memiliki banyak fungsi. Adapun jenis benda perunggu yang sudah dikenali di Indonesia, misalnya:
• Nekara 
Nekara adalah semacam tambur besar dari perunggu yang berpinggang di bagian tengah dan sisi atasnya tertutup. Pada nekara, terdapat pola hias yang beragam. Pola hias yang dibuat ialah pola binatang, geometrik, gambar gajah, burung, ikan laut, kijang, harimau, dan manusia. Dengan hiasan yang demikian beragam, nekara memiliki nilai seni yang cukup tinggi. Nekara sering digunakan pada upacara untuk mendatangkan hujan. Nekara ditemukan, antara lain, di Jawa, Sumatra, Bali, Kepulauan Kei, dan Papua. 
• Moko 
Bentuk moko menyerupai nekara, tapi lebih ramping. Bidang pukulnya menjorok keluar, bagian bahunya lurus dengan bagian tengah yang membentuk silinder dan kakinya lurus serta melebar di bagian bawah. Moko banyak ditemukan di Pulau Alor. 
• Kapak Perunggu 
Kapak perunggu diklasifikasikan dalam tiga golongan, yaitu kapak corong, kapak upacara, dan tembilangan atau tajak. 
• Bejana Perunggu 
Bejana perunggu memiliki bentuk bulat panjang terbuat dari dua lempengan perunggu yang cembung, dan dilekatkan dengan pacuk besi pada sisinya. Pola hias benda ini tidak sama susunannya. Bejana perunggu banyak ditemukan di daerah Madura (Asemjaran, Sampang) dan Sumatera (Kerinci). 
• Perhiasan Perunggu 
Perhiasan yang terbuat dari perunggu, emas, dan besi banyak ditemukan di hampir semua wilayah nusantara. Gelang, cincin, bandul kalung dari perunggu umumnya dibuat tanpa hiasan.
• Arca Perunggu 
Arca atau patung perunggu yang ditemukan di Indonesia mempunyai bentuk yang beraneka ragam, ada yang berbentuk manusia dan binatang.
Peninggalan-peninggalan hasil kebudayaan pada masa perundagian dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Dalam masa perundagian, pembuatan barang-barang gerabah makin maju dan kegunaan gerabah semakin meningkat. Walau pada masa perundagian peranan perunggu dan besi sangat penting, namun peranan gerabah pun masih sangat penting dan fungsinya tidak dapat dengan mudah digantikan oleh alat-alat yang terbuat dari logam.

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Perundagian

Pilihan Tunggal
Fase prasejarah yang disebut juga masa pertukangan dikenal dengan sebutan ....
Pilihan Tunggal
Kehidupan masyarakat di masa perundagian bersifat ....
Pilihan Tunggal
Bahan baku untuk peralatan yang digunakan pertama kali di masa perundagian adalah ....
Pilihan Tunggal
Penggunaan logam di masa perundagian terbilang terbatas karena faktor ....
Pilihan Tunggal
Di masa perundagian, masyarakat sudah mencoba untuk mencampur logam. Umumnya pencampuran ini melibatkan perunggu dan ....
Pilihan Tunggal
Untuk upacara tertentu seperti upacara mendatangkan hujan, digunakan peralatan yang disebut ....
Pilihan Tunggal
Benda peninggalan masa perundagian yang banyak ditemukan di Pulau Alor adalah ....
Pilihan Tunggal
Kapak perunggu dapat dikategorikan menjadi ....
Pilihan Tunggal
Dari beberapa peninggalan bersejarah masa perundagian, salah satu barang yang dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Indonesia adalah ...
Pilihan Tunggal
Berkembangnya penggunaan logam di masa perundagian tidak lantas menurunkan fungsi dari salah satu benda peninggalan masa sebelumnya. Benda yang dimaksud adalah ....
Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Bercocok Tanam Masa bercocok tanam adalah salah satu periode di masa kehidupan manusia prasejarah. Periode ini tentunya ditandai dengan sejumlah peninggalan yang khas sesuai dengan kondisi pada masa itu. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui hasil dan sebaran kebudayaan di masa bercocok tanam.

Dalam kehidupan di masa bercocok tanam dan beternak, manusia sudah mulai hidup menetap dan hidup dari hasil bercocok tanam dengan menanam jenis-jenis tanaman yang semula tumbuh liar untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Mereka mulai menjinakkan hewan-hewan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya seperti kuda, anjing, kerbau, sapi, dan babi. Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal oleh manusia adalah berhuma, yakni teknik bercocok tanam dengan cara membersihkan hutan dan menanaminya, setelah tanah tidak subur mereka pindah dan mencari bagian hutan yang lain.
Masyarakatnya sudah memiliki tempat tinggal yang tetap. Mereka memilih tempat tinggal pada suatu tempat tertentu. Hal itu dimaksudkan agar hubungan antara manusia di dalam kelompok masyarakatnya semakin erat.Dalam perkumpulan masyarakat biasanya terdapat pemimpin yang disebut kepala suku, sosok kepala suku merupakan orang yang sangat dipercaya dan ditaati untuk memimpin sebuah kelompok masyarakat. Di masa kehidupan ini telah dikenal juga pertukaran barang dengan barang atau barter dan pasar sebagai tempat pertemuan antara pedagang dan pembeli.
Pada masa kehidupan bercocok tanam, kepercayaan masyarakat semakin bertambah, bahkan masyarakat juga telah mempunyai konsep tentang apa yang terjadi dengan seseorang yang telah meninggal. Mereka percaya bahwa orang-orang yang meninggal rohnya pergi ke suatu tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalnya atau roh orang yang meninggal itu tetap berada di sekitar wilayah tempat tinggalnya, sehingga sewaktu-waktu dapat dipanggil untuk dimintai bantuannya dalam kasus tertentu, seperti menanggulangi wabah penyakit atau mengusir pasukan-pasukan musuh yang ingin menyerang wilayah tempat tinggalnya. Pada zaman ini, manusia mulai dapat mengembangkan dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik. Beberapa peninggalan kebudayaan manusia pada masa itu, yaitu:
• Beliung Persegi
Merupakan benda upacara. Di wilayah Indonesia benda ini ditemukan di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Adapun di wilayah luar Indonesia ditemukan di Semenanjung Melayu dan Asia Tenggara.
• Kapak Lonjong
Terbuat dari batu kali yang berwarna kehitam-hitaman, cara pembuatannya adalah dengan diupam sampai halus. Benda ini digunakan untuk memotong makanan. Kapak Lonjong ditemukan di daerah Maluku, Papua, dan sebagian daerah Sulawesi utara. Adapun untuk di luar wilayah Indonesia yaitu kepulauan Filipina, Taiwan, dan Cina.
• Mata Panah
Dibagi atas dua macam, yaitu mata panah untuk menangkap ikan dan mata panah guna berburu. Mata panah untuk menangkap ikan berbeda dengan mata panah untuk berburu. Mata panah untuk ikan dibuat bergerigi seperti mata gergaji dan umumnya terbuat dari tulang. Dan mata panah ada juga yang terbuat dari kayu.
• Gerabah
Terbuat dari tanah liat yang dibakar. Berfungsi untuk tempat penyimpanan benda-benda perhiasan.
• Perhiasan
Berbagai perhiasan dibuat pada masa itu terbuat dari tanah liat, batu kalsedon, yaspur, dan agat. Perhiasannya berupa kalung, gelang, dan lainnya.
• Bangunan Megalitik
Megalitik berasal dari kata mega yang artinya besar, dan lithos yang artinya batu. Tradisi pendirian bangunan-bangunan megalitik selalu didasarkan pada kepercayaan akan adanya hubungan antara yang hidup dan yang mati. Jasa dari seseorang yang telah meninggal diabadikan dengan mendirikan bangunan batu besar yang menjadi medium penghormatan. Bangunan-bangunan batu tersebut dapat berupa menhir, dolmen, punden berundak, waruga, sarkofagus, dan kubur batu. Peninggalan kebudayaan ini banyak terdapat di Nias, Flores, Sumba, dan Toraja.

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Bercocok Tanam

Pilihan Tunggal
Pernyataan berikut tentang manusia prasejarah di masa bercocok tanam yang tidak tepat adalah ....
Pilihan Tunggal
Kegiatan berhuma yang dilakukan manusia di masa bercocok tanam memanfaatkan lahan ....
Pilihan Tunggal
Untuk memenuhi kebutuhannya, masyarakat di masa bercocok tanam melakukan kegiatan agraria dan ....
Pilihan Tunggal
Bukti bahwa manusia di masa bercocok tanam sudah mengenal sistem kepercayaan adalah sebagai berikut, kecuali ....
Pilihan Tunggal
Benda prasejarah dari fase bercocok tanam dan beternak yang digunakan untuk kepentingan ritual atau upacara adalah ....
Pilihan Tunggal
Benda prasejarah yang umumnya ditemukan di wilayah Indonesia Timur adalah ....
Pilihan Tunggal
Perhiasan di masa bercocok tanam dan beternak dibuat dari bahan ....
Pilihan Tunggal
Kerajinan dari tanah liat yang dibakar untuk keperluan masyarakat di masa bercocok tanam dan beternak adalah ....
Pilihan Tunggal
Pendirian bangunan megalitik ditujukan untuk keperluan ....
Pilihan Tunggal
Berikut adalah beberapa bangunan megalitik, kecuali ....
Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan -  Setiap periode sejarah akan meninggalkan sejumlah warisan kebudayaan untuk masa setelahnya. Begitu juga dengan periode berburu dan mengumpulkan makanan di masa prasejarah tentu meninggalkan ciri khas. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui hasil dan sebaran kebudayaan di masa berburu dan mengumpulkan makanan.

Kehidupan masyarakat di masa berburu dan mengumpulkan makanan terbilang sangat sederhana. Kehidupan mereka bergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia tinggal di alam terbuka seperti hutan, tepi sungai, gunung, di gua, dan lembah-lembah. Di samping itu, lingkungan alam kehidupan manusia pada masa berburu dan mengumpulkan makanan belum stabil dan masih liar. Dengan keadaan alam tersebut, dalam melaksanakan perjalanannya, manusia cenderung melalui atau menyusuri tepi-tepi sungai. Untuk kegiatan menyusuri sungai inilah timbul ide untuk membuat rakit-rakit. Bahkan, pada masa selanjutnya, mereka dapat menciptakan perahu sebagai sarana perjalanan untuk melalui sungai.
Di masa berburu dan mengumpulkan makanan telah dikenal awal kehidupan berkelompok. Jumlah anggota dalam tiap kelompok sekitar 10 -15 orang dengan ciri khas selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Perpindahan yang mereka lakukan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena mereka hanya mengandalkan apa yang ditemukan dalam hutan. Setelah persediaan dalam hutan habis, mereka lantas mencari tempat berburu lain lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kehidupan seperti itu terjadi secara berulang-ulang dari satu tempat ke tempat lain.
Benda-benda hasil kebudayaan zaman tersebut sebagai alat yang dipergunakan dalam kehidupan masyarakat sehari – hari adalah sebagai berikut :
• Kapak Perimbas
Kapak perimbas tidak memiliki tangkai dan digunakan dengan cara menggenggam. Penelitian terhadap kapak ini dilakukan di daerah Punung (Kabupaten Pacitan) oleh Von Koenigswald (1935). Kapak perimbas tidak hanya ditemukan di Pacitan, melainkan juga pada tempat – tempat seperti Sukabumi, Ciamis, Gombong, Bengkulu, Lahat (Sumatera), Bali, Flores, dan Timor. Para ahli sejarah mengambil suatu kesimpulan bahwa alat – alat tersebut berasal dari lapisan yang sama dengan Phithecanthropus erectus dan diperkirakan juga bahwa Phithecanthropus erectus adalah pembuatnya. Tempat penemuan kapak perimbas di luar wilayah Indonesia seperti Pakistan, Myanmar (Birma), Malaysia, Cina, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
• Kapak Penetak
Kapak penetak memiliki bentuk yang hampir sama dengan kapak perimbas. Kapak penetak ini bentuknya lebih besar dari kapa perimbas dan cara pembuatannya masih kasar. Kapak ini berfungsi untuk membelah kayu, pohon, bambu, atau disesuaikan dengan kebutuhannya. Kapak penetak ini ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
• Kapak Genggam
Kapak genggam memiliki bentuk hampir sama dengan kapak perimbas dan kapak penetak, tetapi bentuknya jauh lebih kecil. Kapak genggam dibuat masih sangat sederhana dan belum diasah. Kapak ini juga ditemukan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Cara pemakaiannya digenggam pada ujungnya yang lebih kecil.
• Pahat Genggam
Pahat genggam memilki bentuk yang lebih kecil dari kapak genggam. Para ahli menafsirkan bahwa pahat genggam mempunyai fungsi untuk menggemburkan tanah. Alat ini digunakan untuk mencari umbi – umbian yang dapat dimakan.
• Alat Serpih
Alat serpih memiliki bentuk sangat sederhana dan berdasarkan bentuknya alat – alat itu digunakan sebagai pisau, gurdi, dan alat penusuk. Dengan alat ini manusia purba mengupas, memotong, dan menggali makanan. Alat serpih ini juga ditemukan oleh Von Koenigswald pada tahun 1934 di daerah Sangiran (Kabupaten Surakarta). Tempat – tempat penemuan lainnya di Indonesia, antara lain, Cabbenge (Sulawesi Selatan), Maumere (Flores), dan Timor. Alat – alat serpih sangat kecil dan berukuran antara 10 – 20 cm serta banyak ditemukan pada goa – goa tempat tinggal mereka pada waktu itu. Pada umumnya goa – goa tidak terganggu keadaannya, maka apa yang ditinggalkan oleh manusia purba masih dapat ditemukan dalam keadaan seperti ditinggalkan oleh penghuninya, sehingga goa – goa menjadi salah satu sasaran para ahli untuk penelitian.
• Alat – alat dari Tulang
Alat – alat dari tulang dibuat dari tulang tulang binatang buruan. Alat – alat yang dibuat dari tulang, antara lain, pisau, belati, mata tombak, mata panah, dan lain – lainnya. Peralatan dari tulang banyak ditemukan di Ngandong.
Masyarakat pada masa ini diketahui telah menganut kepercayaan atau ritual tertentu. Bukti dari pernyataan ini adalah penemuan kuburan yang menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu sudah memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. Dengan adanya pelaksanaan penguburan terhadap orang yang meninggal, telah menjadi salah satu indikasi awal munculnya kepercayaan manusia purba semasa berburu dan mengumpulkan makanan. Dengan penguburan terhadap orang yang meninggal, maka konsep kepercayaan tentang adanya hubungan antara orang yang sudah meninggal dan yang masih hidup sudah diyakini.

Contoh Soal Hasil dan Sebaran Kebudayaan Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan

Pilihan Tunggal
Masyarakat di masa berburu dan mengumpulkan makanan memperoleh kebutuhan sehari – hari dari ....
Pilihan Tunggal
Di fase berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakat hidup di ....
Pilihan Tunggal
Kebiasaan masyarakat di masa berburu dan mengumpulkan makanan untuk berpindah – pindah karena ....
Pilihan Tunggal
Benda – benda peninggalan masyarakat pra sejarah umumnya adalah ....
Pilihan Tunggal
Kapak perimbas dapat ditemukan di wilayah – wilayah berikut, kecuali ....
Pilihan Tunggal
Kapak perimbas diperkirakan sebagai alat yang digunakan manusia purba dari lapisan ....
Pilihan Tunggal
Hasil peninggalan manusia prasejarah di masa berburu dan mengumpulkan makanan yang dapat ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia adalah ....
Pilihan Tunggal
Penemuan alat serpih pertama kali di Indonesia dilakukan oleh ....
Pilihan Tunggal
Peralatan masa prasejarah yang terbuat dari tulang banyak ditemukan di daerah ...
Pilihan Tunggal
Pernyataan berikut yang tidak tepat adalah ....