KAIDAH KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI


Mengidentifikasi Kaidah Bahasa Teks Biografi

Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam biografi disajikan sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yang sedang diulas. 

Umumnya, biografi menampilkan tokoh-tokoh terkenal, orang sukses, atau orang yang telah berperan besar dalam suatu hal yang menyangkut kehidupan orang banyak. Membaca sebuah biografi akan memperkaya wawasan dan sebagai teladan agar dapat menjalani kehidupan dengan baik dan mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat, tentunya hal itu tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain.
Teks biograf menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan.
1. Menggunakan pronomina (kata ganti) orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau. Kata ganti ini digunakan secara bervarisi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh.
Contoh:
George Saa, putra Papua sangat menyukai pelajaran fsika. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Berkat ketekunannya, Si Genius dari Papua ini mendapatkan beasiswa hingga ke luar negeri. Meski kini telah sukses, Oge, begitu biasanya dia dipanggil, tetap menjadi
pribadi yang ramah dan tidak sombong.
2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa atau perbuatan fsik yang dilakukan oleh tokoh.
Contoh: belajar, membaca, berjalan, melempar.
3. Banyak menggunakan kata adjektiva untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh.
Contoh: Kata sifat untuk mendeskripsikan watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Dalam melakukan deskripsi, seringkali penggunaan kata sifat didahului oleh kopulatif adalah, merupakan.

4. Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai subjek yang diceritakan.
Contoh: diberi, ditugaskan, dipilih.
5. Banyak menggunakan kata kerja yang berhubungan dengan aktivitas mental dalam rangka penggambaran peran tokoh.
Contoh: memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai.

6. Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan dengan urutan waktu.
Contoh: sebelum, sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya, sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu.Hal ini terkait dengan pola pengembangan teks cerita ulang yang pada umumnya bersifat kronologis.
Sumber:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
Tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar