Karakteristik Budaya Politik Masyarakat Indonesia

Karakteristik Budaya Politik Masyarakat Indonesia


Karakteristik Budaya Politik Masyarakat Indonesia
Nah, bagaimana dengan budaya politik masyarakat Indonesia sendiri?
Menurut Rusadi Kantaprawira dalam bukunya yang berjudul Sistem Politik Indonesia (2004: 35 - 38), budaya politik Indonesia sampai saat ini belum mengalami perubahan. Hal ini dapat dimengerti, karena menurut hukum-hukum perkembangan masyarakat, perubahan yang menyangkut kebudayaan cenderung berjalan lambat. Sedangkan di sisi lain, sistem politik Indonesia sudah beberapa kali berubah, yaitu dari sistem politik demokrasi liberal ke sistem politik demokrasi terpimpin dan terakhir beralih ke sistem politik demokrasi Pancasila.
Budaya politik yang berlaku dalam ketiga sistem politik ini cenderung tetap. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan kesimpulan sementara tentang budaya politik Indonesia:
  • Budaya politik Indonesia di satu pihak masih bersifat parokialkaula, dan budaya politik partisipan di lain pihak.Di satu sisi rakyat Indonesia masih ketinggalan dalam menggunakan hak dan menjalankan tanggung jawab politiknya, hal ini mungkin disebabkan oleh ketertutupan dari kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, bapakisme dan primordialisme. Sedangkan di sisi lain, para elit politik menunjukan partisipasi aktifnya dalam setiap kegiatan politik.
    Dengan demikian jelas terlihat bahwa budaya politik Indonesia merupakan budaya politik campuran yang diwarnai oleh besarnya pengaruh budaya politik parokialkaula.
  • Sifat ikatan primordial masih berakar kuat dalam masyarakat IndonesiaHal ini dapat dilihat melalui indikatornya berupa sikap mengutamakan kepentingan daerah, suku, dan agamanya. Misalnya, pada proses pemilihan kepala daerah, masyarakat cenderung memilih calon kepala daerah yang berasal dari daerahnya (putra asli daerah) daripada calon yang berasal dari luar daerahnya, tanpa melihat kualitas atau kemampuan yang dimilikinya.
  • Kecenderungan budaya politik Indonesia yang masih memegang kuat paternalisme.Salah satu indikatornya adalah munculnya sifat bapakisme atau sikap asal bapak senang dalam setiap hal. Budaya tersebut saat ini sudah mulai berkurang untuk birokrasi di tingkat pusat, akan tetapi di tingkatan yang lebih bawah budaya tersebut masih berkembang. Misalnya, sebagian masyarakat cenderung memilih partai politik yang sesuai dengan pilihan atasannya dengan pertimbangan supaya mendapatkan perhatian lebih.
Uraian di atas merupakan gambaran nyata budaya politik masyarakat Indonesia saat ini. Meskipun tingkat partisipasi politik masyarakat sudah mulai meningkat, tidak berarti budaya partisipan secara murni telah terwujud, melainkan budaya tersebut merupakan campuran antara budaya politik partisipan, dengan parokial serta subjek (kaula).
Tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar