Contoh Soal Langkah-langkah membuat abstraksi teks cerita pendek - Abstraksi adalah ringkasan, intisari, atau garis besar. Mengabstraksi teks cerpen adalah meringkas teks cerpen dengan menuliskan garis besar teks tersebut dalam beberapa kalimat yang padu. Abtsraksi harus memperhatikan bagian-bagian penting dari suatu teks untuk disusun menjadi sebuah garis besar yang lengkap.
Tentang:
Contoh Soal B.Indonesia
Langkah-langkah Membuat Abstraksi
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengabstraksi teks cerpen adalah sebagai berikut.
1. Membaca dengan cermat teks cerpen yang akan diabstraksi
2. Menyusun bagian-bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen
3. Menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu
Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengabstraksi teks cerpen adalah sebagai berikut.
1. Membaca dengan cermat teks cerpen yang akan diabstraksi
2. Menyusun bagian-bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen
3. Menuliskan kembali bagian-bagian penting tersebut menjadi paragraf abstraksi yang padu
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Abstraksi Teks Cerita Pendek
1. Isi memuat bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen, termasuk tokoh, konflik, dan alur cerpen;
2. Bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan padu;
3. Struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca harus diperhatikan.
1. Isi memuat bagian penting berdasarkan struktur teks cerpen, termasuk tokoh, konflik, dan alur cerpen;
2. Bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan padu;
3. Struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca harus diperhatikan.
SOAL 1
Berikut ini adalah bentuk lain dari abstraksi, kecuali ….
SOAL 2
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengabstraksi tek cerita pendek adalah sebagai berikut, kecuali ….
SOAL 3
Perhatikan kutipan teks cerpen berikut!
Sudah sebulan sejak menguburkan istrinya sendiri, Mbah Tejo menghilang. Orang-orang kampung kebingungan. Kemana perginya lelaki renta yang sudah menghabiskan waktunya berpuluh-puluh tahun jadi tukang kubur di Kampung Busur itu? Banyak yang menduga, Mbah Tejo amat kehilangan. Mengabdi sebagai tukang kubur, selalu menyaksikan orang-orang yang kehilangan, tak lantas membuat Mbah Tejo kuat ditinggal sang istri bulan lalu, Mbah Marti. Begitu kira-kira dugaan orang-orang yang merumpi di warung-warung.
Sudah sebulan sejak menguburkan istrinya sendiri, Mbah Tejo menghilang. Orang-orang kampung kebingungan. Kemana perginya lelaki renta yang sudah menghabiskan waktunya berpuluh-puluh tahun jadi tukang kubur di Kampung Busur itu? Banyak yang menduga, Mbah Tejo amat kehilangan. Mengabdi sebagai tukang kubur, selalu menyaksikan orang-orang yang kehilangan, tak lantas membuat Mbah Tejo kuat ditinggal sang istri bulan lalu, Mbah Marti. Begitu kira-kira dugaan orang-orang yang merumpi di warung-warung.
Ringkasan kutipan cerpen tersebut adalah ….
SOAL 4
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Setelah satu liang lahat selesai digali, dengan sigap Mbah Tejo menidurkan sang itsri tepat menghadap kiblat. Tak ada yang lainnya yang turun. Semua membiarkan Mbah Tejo asyik menguburkan sang istri. Hingga selesai diazani, Pak Ustad meminta yang menggali untuk kembali menutupi liang lahat dengan tanah. Setelah kuburan Mbah Marti selesai diratakan dengan tanah, Mbah Tejo tak terlihat lagi. Semua orang menengok kanan kiri. Semua menyapu pandangan ke penjuru Kalitambun.
Setelah satu liang lahat selesai digali, dengan sigap Mbah Tejo menidurkan sang itsri tepat menghadap kiblat. Tak ada yang lainnya yang turun. Semua membiarkan Mbah Tejo asyik menguburkan sang istri. Hingga selesai diazani, Pak Ustad meminta yang menggali untuk kembali menutupi liang lahat dengan tanah. Setelah kuburan Mbah Marti selesai diratakan dengan tanah, Mbah Tejo tak terlihat lagi. Semua orang menengok kanan kiri. Semua menyapu pandangan ke penjuru Kalitambun.
Inti cerita pada kutipan cerpen tersebut adalah ….
SOAL 5
Karakteristik bahasa yang digunakan dalam abstraksi teks cerita pendek adalah …
SOAL 6
Perhatikan kalimat ringkasan berikut!
Semua warga membantu Mbah Tejo.
Kalimat ringkasan tersebut paling tepat untuk menggambarkan paragraf ….
SOAL 7
Perhatikan kutipan cerita pendek berikut!
“Aku tidak tahu siapa yang harus disalahkan,” ujar Nanda.
“Sudahlah, aku tidak bermaksud mencari siapa yang perlu disalahkan,” sela Toni.
“Tapi, aku telah melakukan semua pekerjaan tersebut sesusai posisi aku sebagai penanggung jawab acara, di luar itu …,” bela Nanda terpotong.
“Baik, aku akui aku salah. Seharusnya sebagai penanggung jawab keamanan, aku yang harus bertanggung jawab. Tidak perlu menyalahkan Nanda,” tiba-tiba Agus bersuara.
“Sudah! Sekali lagi aku katakan, tidak ada yang perlu menyalahkan dan disalahkan. Kita semua akan bertanggung jawab atas insiden tadi. Jangan sampai kejadian itu terulang lagi. Memalukan dan mencoreng nama sekolah saja!” kata Toni dengan nada keras.
“Aku tidak tahu siapa yang harus disalahkan,” ujar Nanda.
“Sudahlah, aku tidak bermaksud mencari siapa yang perlu disalahkan,” sela Toni.
“Tapi, aku telah melakukan semua pekerjaan tersebut sesusai posisi aku sebagai penanggung jawab acara, di luar itu …,” bela Nanda terpotong.
“Baik, aku akui aku salah. Seharusnya sebagai penanggung jawab keamanan, aku yang harus bertanggung jawab. Tidak perlu menyalahkan Nanda,” tiba-tiba Agus bersuara.
“Sudah! Sekali lagi aku katakan, tidak ada yang perlu menyalahkan dan disalahkan. Kita semua akan bertanggung jawab atas insiden tadi. Jangan sampai kejadian itu terulang lagi. Memalukan dan mencoreng nama sekolah saja!” kata Toni dengan nada keras.
Inti cerita kutipan teks cerpen tersebut adalah ….
SOAL 8
Perhatikan kutipan teks cerpen berikut ini!
“Pak Ustad, siapa yang mau menggali kubur?” tanya Pak Kuwu.
“Sampeyan dan semua orang yang ada di sini,” jelas.
“Pak Ustad juga ikut menggali kalau begitu?” tanya Pak Kuwu lagi dengan harapan dia bisa ditunjukkan cara menggali yang benar.
“Tugas saya memimpin doa. Tak ada yang bisa. Sudah kita berbagi pahala,” katanya singkat.
“Pak Ustad, siapa yang mau menggali kubur?” tanya Pak Kuwu.
“Sampeyan dan semua orang yang ada di sini,” jelas.
“Pak Ustad juga ikut menggali kalau begitu?” tanya Pak Kuwu lagi dengan harapan dia bisa ditunjukkan cara menggali yang benar.
“Tugas saya memimpin doa. Tak ada yang bisa. Sudah kita berbagi pahala,” katanya singkat.
Inti cerita kutipan tersebut adalah ….
SOAL 9
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
(1) Tak ada yang menyahut dari balik gubuk. (2) Warjiman mulai masuk ke pekarangan, yang sebetulnya masih tanah Kalitambun yang belum terisi mayat. Ditengoknya pinggiran gubug. (3) Warjiman memastikan, apakah Mbah Tejo dan Mbah Marti ada di sekitaran Kalitambun. (4) Pandangannya menyapu seluruh Kalitambun, tapi tak terlihat kedua renta itu berada.
(1) Tak ada yang menyahut dari balik gubuk. (2) Warjiman mulai masuk ke pekarangan, yang sebetulnya masih tanah Kalitambun yang belum terisi mayat. Ditengoknya pinggiran gubug. (3) Warjiman memastikan, apakah Mbah Tejo dan Mbah Marti ada di sekitaran Kalitambun. (4) Pandangannya menyapu seluruh Kalitambun, tapi tak terlihat kedua renta itu berada.
Inti cerita pada kutipan tersebut terdapat dalam kalimat nomor ….
SOAL 10
Perhatikan kutipan cerpen berikut!
Orang sekampung berduyun-duyun mendatangi Mbah Tejo. Ada Pak Kuwu dan mantri. Tak ketinggalan Pak Ustad yang selalu memimpin doa jika ada yang mati. Tapi semua saling pandang. Siapa yang mau menggali kubur. Sedang penggali kubur di Kampung Busur hanya Mbah Tejo yang kini tak bergeming sedari tadi di hadapan jenazah sang pujaan hati.
Orang sekampung berduyun-duyun mendatangi Mbah Tejo. Ada Pak Kuwu dan mantri. Tak ketinggalan Pak Ustad yang selalu memimpin doa jika ada yang mati. Tapi semua saling pandang. Siapa yang mau menggali kubur. Sedang penggali kubur di Kampung Busur hanya Mbah Tejo yang kini tak bergeming sedari tadi di hadapan jenazah sang pujaan hati.
Inti cerita kutipan teks tersebut adalah ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar