Pengertian Yupa, Prasasti dan Waprakeswara – baiklah pada kesempatan kali ini klik pengertian akan kembali mengulas satu persatu tentang Pengertian Yupa, Prasasti dan Waprakeswara. Mengingat begitu pentingnya pengetahuan sejarah bagi kita, sebagai rakyat yang menghargai peninggalan-peninggalan sejarah tersebut. Dan sebagai pengetahuan yang harus kita cerita kan kepada anak dan cucu kita seperti apakah kehidupan dahulu kala. Langusng saja kita ulas secara singkat dan terperinci sebagai berikut :
Pengertian Yupa dan Sejarahnya
Kata Yupa tentu sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita, dimana pada saat dibangku sekolah kita pun sudah mempelajari tentang mata pelajaran sejarah tersebut. Apa yang dimaksud dengan Yupa? Yupa ialah batu tugu peninggalan kerajaan Kutai yang menisyaratkan tentang peristiwa persembahan sapi kepada Brahmana oleh Raja Mulawarman. Batu Yupa tersebut dibuat oleh Brahman. Yupa banyak sekali dibuat pada masa kerajaan Hindu. Yupa merupakan prasati tertua.
Sampai kini prasasti tertua di Indonesia teridentifikasi berasal dari abad ke-5 Masehi, yaitu prasasti Yupa dari kerajaan Kutai, Kalimantan Timur. Pada tahun 1879 ditemukan beberapa buah prasasti yang dipahatkan pada tiang batu. Tiang batu itu disebut Yupa, yaitu nama yang disebutkan pada prasasti-prasastinya sendiri. Sampai saat ini telah ditemukan tujuh buah Yupa, dan masih ada kemungkinan Yupa yang lain belum ditemukan.
Prasasti-prasasti yang ditemukan di Kalimantan Timur itu mula-mula ditemukan hanya empat buah, kemudian tiga buah yang lainnya ditemukan. Menurut Kern, huruf yang digunakan adalah huruf palawa dengan bahasa sansekerta. Semuanya dikelurkan atas titah (perintah) seorang penguasa daerah itu pada masa tersebut, yang bernama Mulawarman, yang dapat dipastikan bahwa Ia adalah seorang Indonesia asli, karena kakeknya masih mempergunkan nama Indonesia asli, Kundunga.
Salah satu prasasti yang menyebutkan silsilah Mulawarman, raja terbesar di daerah Kutai kuno itu, berbunyi sebagai berikut:
Crimatah cri-narendrasya,
Kundungasya mahatmanah,
Putro cvavarmmo vikhyatah,
Vanicakartta yathancuman,
Tasya putra mahatmanah,
Trayas traya ivanayah,
Tesan trayanam pravarah,
Tapo-bala-damanvitah,
Cri mulavarmma rajendro,
Yastva bahusuvar nnakam,
Tasya yajnasya yupo yam,
Dvijendrais samprakalpitah
Yang berarti :
Sang Maharaja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, sang Aswawarman namanya, yang berarti sang angsuman (Dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api yang suci tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan kenduri emas amat banyak. Untuk peringatan kenduri itulah tugu batu ini didirikan oleh para Brahmana.
Pengertian Prasasti dan Sejarahnya
Pengertian Prasasti - Adapun pengertian dari prasasti ialah sebuah piagam atau dokumen yang dengan sengaja ditulis di bahan yang keras dan tahan lama yakni batu, dinding, kramik, dan lain-lain. Penemuan prasasti pada sejumlah situs arkeologi, menandai akhir prasejarah, adegan dari sejarah kuno Indonesia yang orang tidak akrab dengan menulis, ke era sejarah, dimana masyarakatnya sudah mengenal tulisan. Yang mempelajari ilmu prasasti disebut epigrafi.
Prasasti dapat kita temukan dalam bentuk angka dan ditulis secara singkat. Angka tahun dapat ditulis dengan angka dan candrasengkala, baik kata-kata dan tulisan. Artikel singkat dapat ditemukan di dinding candi, di ambang pintu bagian atas dan batu-batu candi.
Bahan-bahan yang digunakan untuk menulis prasasti biasanya berupa batu atau pelat logam, daun, dan kertas. Selain andesit, batu yang digunakan adalah batu kapur, marmer, dan basal. Dalam arkeologi, yang disebut upala prasasti batu prasasti. Prasasti logam umumnya terbuat dari tembaga dan perunggu, biasa disebut prasasti tamra.
Pengertian Waprakeswara dan Sejarahnya
Pengertian Waprakeswara dan Sejarahnya - Waprakeswara ialah suatu tempat suci untuk mengadakan persajian berupa sedekah benda-benda upacara dan khususnya lembu, untuk dipersembahkan kepada para dewa. Waprakeswara atau Baprakeswara adalah nama lain dari Agastya atau Haricandana. Agastya adalah pendeta (rsi), murid penting Dewa Siwa, dan dianggap menjadi perantara dewa dengan manusia.
Dalam “Sejarah Nasional Indonesia” Jilid II (Edisi Pemutakhiran, 2010: 47)
Istilah Waprakeswara dapat diketahui pada bahasan mengenai Kerajaan Kutai. Pada kerajaan ini ditemukan tujuh buah prasasti Yupa yang didalamnya menceritakan tentang Sang Raja Mulawarman. Dari prasasti-prasasti tersebut bisa diketahui bahwa Mulawarman ialah seorang raja yang berhasil membawa Kutai pada masa kejayaan. Dari prasasti itu juga bisa diketahui bahwa agama yang dianut oleh Mulawarman adalah Siwa.
Sekianlah artikel mengenai Pengertian Yupa, Prasasti dan Waprakeswara, Baca juga: Virus Ebola: Apa itu Virus Ebola?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar