Contoh Soal Langkah- langkah konversi teks cerita pendek menjadi teks drama pendek

Contoh Soal Langkah- langkah konversi teks cerita pendek menjadi teks drama pendekJenis karya sastra pada pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang sudah kita ketahui, antara lain: cerita pendek dan drama.
Cerita Pendek 
Cerita pendek biasa kita sebut cerpen. Cerita pendek adalah karya sastra tulis yang panjangnya lebih pendek dari novelet. Biasanya ditulis ke dalam empat sampai lima halaman saja.
Drama
Drama adalah suatu jenis karya sastra yang dipertunjukkan. Teks drama merupakan teks panduan yang digunakan di dalam sebuah pertunjukan drama. Teks drama bisa juga disebut skenario atau naskah drama.
Langkah-langkah Mengonversi Teks Cerpen Menjadi Teks Drama
Mengonversi teks cerpen menjadi teks drama adalah kegiatan mengubah cerpen menjadi sebuah naskah/skenario drama. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan ketika hendak mengonversi teks cerpen menjadi naskah drama, antara lain:
bacalah dan simak dengan baik cerpen yang akan dikonversi;
• kaji isi cerpen berdasarkan unsur intrinsik dan ekstrinsiknya;
• ubah cerpen ke dalam bentuk penulisan naskah/skenario drama.

Contoh Soal Langkah- langkah konversi teks cerita pendek menjadi teks drama pendek

SOAL 1
Gambaran mengenai tempat kejadian yang terdapat pada cerpen disebut ....

SOAL 2
“Lupa aku. Tadi Mbah menyuruh membawa rambutnya berapa helai, toh?” tanyanya pada seseorang yang sekarang ada dihadapannya.
“Hmmm... satu saja sudah cukup. Cukup tahu aku tentang Si Ros itu. Kemari!” jawab orang tua paruh baya yang berambut jabrig tak terurus, menyuruh Si Bujang agar sedikit mendekat ke hadapan dirinya sekarang juga.
Suasana malam mencekam. Angin mendesir dari luar cukup hebat. 
Goprak, goprak, goprak!
Jendela buka-tutup karena angin. Si Bujang terkesiap melihat suasana malam itu di dalam rumah Si Mbah.
Tokoh yang terdapat dalam cuplikan cerpen “Bujang” di atas, yaitu ....

SOAL 3
“Hmmm …. Hmmm ….” Deheman Si Mbah malah semakin keras saja sembari mengerjap-ngerjapkan mata yang tak lain agar dia bisa memastikan nampan akan terisi. Ternyata gerak Si Mbah mengisyaratkan sesuatu pada Si Bujang. Tak lama kemudian Si Bujang cengar-cengir di hadapan Si Mbah.
“Hehehe… Eh, Mbah, maaf saya enggak punya duit,” ujarnya sembari cengengesan.
Gelegar suara petir dari kejauhan. Si Bujang terloncat dari tempat duduknya karena dikejutkan suara itu dan ditambah tak kalah menggelegarnya suara Si Mbah yang menyuruhnya angkat kaki dari pondok indahnya itu.
Tokoh Si Mbah dalam cuplikan cerpen “Bujang” di atas digambarkan sebagai orang yang ....

SOAL 4
Berikut ini merupakan unsur pembentuk sebuah cerpen, kecuali ....

SOAL 5
Salah satu unsur pembentuk drama, yaitu ....

SOAL 6
SI BUJANG
Bagaimana, Mbah?
SI MBAH
(Berdeham; mata mengerjap-ngerjap; sesekali matanya mengintip ke arah nampan)
SI BUJANG
(Waswas; gelagapan)
Ba… ba… bagaimana,Mbah?
(Melihat mata Si Mbah; lalu memperhatikan dan mengikuti gerak matanya; melihat nampan; tak lama cengengesan)
Eh, Mbah, maaf saya enggak punya duit.
(Gelegar suara petir sangat keras. Embusan angin kencang menerpa daun jendela berulang kali)
SI MBAH
(Sangat marah; emosi)
PERGI...!
SI BUJANG
(Bangkit tertatih-tatih; lari terbirit-birit lalu meloncati jendela)
Alur drama “Bujang” termasuk jenis alur ....

SOAL 7
Jendela buka-tutup karena angin. Si Bujang terkesiap melihat suasana malam itu di dalam rumah Si Mbah.
Pada beberapa kalimat di atas kita bisa menentukan salah satu unsur cerpen, yaitu ....

SOAL 8
Lakuan atau aksi pembicaraan dua orang tokoh dalam pertunjukan drama disebut ...

SOAL 9
Pertunjukan drama yang diperankan oleh satu orang saja dengan berbicara pada dirinya sendiri disebut ....

SOAL 10
SI MBAH
Hmmm... satu saja sudah cukup. Cukup tahu aku tentang Si Ros itu.
(Melambaikan tangan)
Kemari cepat!
Kata-kata di dalam kurung pada teks drama “Bujang” di atas merupakan bentuk penulisan ....
Tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar