Contoh Soal Langkah-langkah penulisan teks cerita pendek - Pada pelajaran sebelumnya sudah dibahas materi perbandingan struktur isi dan ciri bahasa dua teks cerpen. Selanjutnya, dalam topik ini kita akan mempelajari langkah-langkah penulisan teks cerita pendek. Untuk itu, kita harus mengenal terlebih dahulu ciri-ciri teks cerpen.
Tentang:
Contoh Soal B.Indonesia
*Ciri-ciri teks cerpen adalah sebagai berikut. *
1. Ditulis dalam bentuk singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel, kira-kira kuran dari 10.000 kata.
2. Bertema tentang cerita kehidupan sehari-hari.
3. Hanya mengangkat satu peristiwa, bukan pelukisan seluruh kisah hidup tokoh.
4. Dapat selesai dibaca dalam waktu relatif singkat.
5. Menggunakan diksi umum yang dikenal masyarakat dan ekonomis.
6. memberi kesan mendalam pada pembaca.
7. Menceritakan peristiwa tanpa ada perubahan nasib.
8. penokohan tidak mendalam dan singkat
9. Memiliki alur lurus dan tunggal.
1. Ditulis dalam bentuk singkat, padat, dan lebih pendek daripada novel, kira-kira kuran dari 10.000 kata.
2. Bertema tentang cerita kehidupan sehari-hari.
3. Hanya mengangkat satu peristiwa, bukan pelukisan seluruh kisah hidup tokoh.
4. Dapat selesai dibaca dalam waktu relatif singkat.
5. Menggunakan diksi umum yang dikenal masyarakat dan ekonomis.
6. memberi kesan mendalam pada pembaca.
7. Menceritakan peristiwa tanpa ada perubahan nasib.
8. penokohan tidak mendalam dan singkat
9. Memiliki alur lurus dan tunggal.
SOAL 1
Perhatikan teks cerpen berikut
Sebagai penjaga surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih dikenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa. Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum.
(Dikutip dari cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis)
Sebagai penjaga surau, Kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali se-Jumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemungutan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal. Ia lebih dikenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah minta imbalan apa-apa. Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting, memberinya sambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong, memberinya imbalan rokok, kadang-kadang uang. Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terima kasih dan sedikit senyum.
(Dikutip dari cerpen “Robohnya Surau Kami” karya A.A. Navis)
Karakteristik cerpen yang menonjol yang terdapat dalam kutipan teks cerpen di atas adalah .…
SOAL 2
Perhatikan teks cerpen berikut.
Malam makin larut. Angin menyusup celah-celah gedek rumahnya ditingkah seekor bence yang melintas, mengabarkan orang-orang agar waspada karena sebentar lagi akan ada maling yang siap beraksi. Isyarat pemberi warna kegelapan. ….. . Selain beberapa perhitungan yang harus matang, udara dingin baginya sudah cukup menjadi mantra penidur bagi orang-orang kaya yang perutnya selalu kenyang dan tak pernah memikirkan nasib orang lain. Tanda alarm lewat burung itu tak pernah merisaukan dirinya sedikit pun.
Malam makin larut. Angin menyusup celah-celah gedek rumahnya ditingkah seekor bence yang melintas, mengabarkan orang-orang agar waspada karena sebentar lagi akan ada maling yang siap beraksi. Isyarat pemberi warna kegelapan. ….. . Selain beberapa perhitungan yang harus matang, udara dingin baginya sudah cukup menjadi mantra penidur bagi orang-orang kaya yang perutnya selalu kenyang dan tak pernah memikirkan nasib orang lain. Tanda alarm lewat burung itu tak pernah merisaukan dirinya sedikit pun.
(Dikutip dari cerpen “Gangsir” karya Toto Dartoyo)
Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian rumpang dalam kutipan cerpen di atas adalah .…
SOAL 3
Perhatikan teks cerpen berikut.
…... Wajahnya seperti roti gandum yang diolesi susu. Tiba-tiba Neal merasa takut, betapa wajah anaknya kelak menjadi keruh oleh penderitaan. Di dalam rumah ini, ia bisa melindungi anaknya. Tapi bagaimana di luar sana? Sungguh, ia ingin anaknya terus merasakan hidup yang nyaman dan tenteram. Ia tak ingin pengaruh buruk dari jalanan merusak hidup anaknya.
…... Wajahnya seperti roti gandum yang diolesi susu. Tiba-tiba Neal merasa takut, betapa wajah anaknya kelak menjadi keruh oleh penderitaan. Di dalam rumah ini, ia bisa melindungi anaknya. Tapi bagaimana di luar sana? Sungguh, ia ingin anaknya terus merasakan hidup yang nyaman dan tenteram. Ia tak ingin pengaruh buruk dari jalanan merusak hidup anaknya.
(Dikutip dari cerpen “Permen” karya Agus Noor)
Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada awal kutipan cerpen di atas adalah .…
SOAL 4
Perhatikan teks cerpen berikut.
Senja telah memerah, memberi tanda maghrib akan segera tiba. Riuh rendah anak-anak yang sedang bermain masih saja terdengar. Namun, begitu para orang tua mereka datang, semua anak langsung berhenti dan pulang. Suasana desaku aman dan tenteram seperti namanya Desa Suka Damai. …..
Senja telah memerah, memberi tanda maghrib akan segera tiba. Riuh rendah anak-anak yang sedang bermain masih saja terdengar. Namun, begitu para orang tua mereka datang, semua anak langsung berhenti dan pulang. Suasana desaku aman dan tenteram seperti namanya Desa Suka Damai. …..
(Dikutip dari cerpen “Tragedi” karya Ivekina)
Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada akhir kutipan teks cerpen di atas adalah .…
SOAL 5
Perhatikan teks cerpen berikut.
Jalan utama di kompleksku setiap pagi dan sore macet total. Padahal, dulu jalan tersebut lancar-lancar saja. Orang berjubel menonton perempuan itu berdandan. Yang menonton bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Mereka menunggu sampai perempuan itu selesai berdandan dan pergi, barulah para penonton gratisan itu pun bubar. Padahal, suamiku baru pulang kerja malam itu.
Jalan utama di kompleksku setiap pagi dan sore macet total. Padahal, dulu jalan tersebut lancar-lancar saja. Orang berjubel menonton perempuan itu berdandan. Yang menonton bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Mereka menunggu sampai perempuan itu selesai berdandan dan pergi, barulah para penonton gratisan itu pun bubar. Padahal, suamiku baru pulang kerja malam itu.
(Dikutip dari cerpen “Perempuan yang Berdandan di Pinggir Jalan” karya Insan Purnama)
Kalimat yang tidak koheren dalam kutipan teks cerpen di atas adalah .…
SOAL 6
Perhatikan teks cerpen berikut
Sardi bingung, … di depannya sudah terhidang makanan yang dimasak istrinya, dan konon makanan kegemaran. Sardi tidak ingin menyentuhnya. Perutnya sudah penuh dengan masalah yang dihadapi. Semalam Pak Lurah datang ke rumah, … bercerita padanya tentang tanah dan segala rupa isinya yang hendak dibeli … orang-orang besar dengan duit bergepok-gepok.
Sardi bingung, … di depannya sudah terhidang makanan yang dimasak istrinya, dan konon makanan kegemaran. Sardi tidak ingin menyentuhnya. Perutnya sudah penuh dengan masalah yang dihadapi. Semalam Pak Lurah datang ke rumah, … bercerita padanya tentang tanah dan segala rupa isinya yang hendak dibeli … orang-orang besar dengan duit bergepok-gepok.
(Dikutip dari cerpen “Pohon” karya Dewi Sartika)
Kata-kata yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang dalam kutipan cerpen di atas ....
SOAL 7
Perhatikan teks cerpen berikut
Sumarti bergegas ke tempat telepon di ruang keluarga. Di tempat telepon itu Sumarti bergeming. Hendak diraihnya gagang telepon, tetapi tangannya serasa diikat. Sumarti pikir, kalau ia menelepon orang itu, ….
Sumarti bergegas ke tempat telepon di ruang keluarga. Di tempat telepon itu Sumarti bergeming. Hendak diraihnya gagang telepon, tetapi tangannya serasa diikat. Sumarti pikir, kalau ia menelepon orang itu, ….
(Dikutip dari cerpen “Kursi Empuk di Dada Sumarti” karya Pamusuk Eneste)
Klausa bermajas yang tepat untuk melengkapi kutipan teks cerpen tersebut adalah .…
SOAL 8
Perhatikan teks cerpen berikut.
(1) Obrolan terhenti. (2) Dentuman yang sangat keras terdengar dari arah depan mereka. (3) Si Perempuan dan si Lelaki terlonjak. (4) Keduanya kaget. (5) Sedan hitam metalik dengan nomor antik menabrak tiang listrik di seberang jalan di sebelah kanan pintu masuk gedung dewan.
(1) Obrolan terhenti. (2) Dentuman yang sangat keras terdengar dari arah depan mereka. (3) Si Perempuan dan si Lelaki terlonjak. (4) Keduanya kaget. (5) Sedan hitam metalik dengan nomor antik menabrak tiang listrik di seberang jalan di sebelah kanan pintu masuk gedung dewan.
(Dikutip dari cerpen “Uang” karya Toto Dartoyo)
Kalimat 4 dalam paragraf di atas dapat diganti dengan kalimat bermajas .…
SOAL 9
Perhatikan teks cerpen berikut.
(1) Tiga hari kemudian, Pak Brahmana mengajak Pak Surya dan Pak Budiman untuk melihat dua kamus yang belum lama diterima perpustakaan. (2) Selain itu, alangkah terkejutnya Pak Brahmana saat pintu lemari dibuka, ternyata kedua kamus itu pun sudah hilang.
(3) Tiba-tiba Pak Brahmana terjatuh!
(4) Ia terkena serangan jantung! (5) Dan, Pak Brahmana pun meninggal di mobil ambulans dalam perjalanan menuju rumah sakit.
(1) Tiga hari kemudian, Pak Brahmana mengajak Pak Surya dan Pak Budiman untuk melihat dua kamus yang belum lama diterima perpustakaan. (2) Selain itu, alangkah terkejutnya Pak Brahmana saat pintu lemari dibuka, ternyata kedua kamus itu pun sudah hilang.
(3) Tiba-tiba Pak Brahmana terjatuh!
(4) Ia terkena serangan jantung! (5) Dan, Pak Brahmana pun meninggal di mobil ambulans dalam perjalanan menuju rumah sakit.
(Dikutip dari cerpen “Kamus Tanpa Kata Cinta” karya Insan Purnama)
Kalimat yang tidak kohesif (tidak padu secara bentuk) dalam kutipan teks cerpen di atas adalah .…
SOAL 10
Perhatikan teks cerpen berikut.
“Pantas saja orangnya tidak keluar, Kang. Ketukan Akang perlahan banget,” kataku, “biar aku yang mengetuk, Kang!”
Pintu itu pun aku ketuk. Dua-tiga-empat kali. Keras-keras lagi. Tok-tok-tok-tok!!!! Tapi, tak ada jawaban sama sekali. Aku mulai kesal, lalu berteriak, “…..”
Tidak ada jawaban.
(Dikutip dari cerpen “Jilbab dan Rok Mini” karya Insan Purnama)
“Pantas saja orangnya tidak keluar, Kang. Ketukan Akang perlahan banget,” kataku, “biar aku yang mengetuk, Kang!”
Pintu itu pun aku ketuk. Dua-tiga-empat kali. Keras-keras lagi. Tok-tok-tok-tok!!!! Tapi, tak ada jawaban sama sekali. Aku mulai kesal, lalu berteriak, “…..”
Tidak ada jawaban.
(Dikutip dari cerpen “Jilbab dan Rok Mini” karya Insan Purnama)
Kalimat langsung yang tepat untuk mengisi bagian rumpang dalam kutipan teks cerpen di atas adalah .…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar