Dalam Postingan ini admin akan membahas tentang Perbedaan Bahasa Lisan dan Tulis .
Sebelum nya mari kita bahas pengertian bahasa Lisan dan tulisan .
Bahasa lisan adalah suatu bentuk komunikasi yang unik dijumpai pada manusia yang menggunakan kata-kata yang diturunka dari kosakata yang besar (kurang lebih 10.000) bersama-sama dengan berbagai macam nama yang diucapkan melalui atau menggunakan organ mulut.
Sedangkan Bahasa Tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.
Setelah tau apa itu bahasa lisan dan tulis sekarang kita bahas perbedaan bahasa lisan dan tulis .
Bahasa Lisan
1. Sistem leksisnya lebih kongruen (sistem penyimpulannya langsung), serta lebih luwes karena sedikit abstraksi dan teknikalitas, rasio antara leksis konten dan gramatikalnya lebih dari 0,5.
2. Penggunaan gramatikalnya lebih merujuk pada situasi komunikasi dua arah, misalnya
penggunaan vokatif (gramatika untuk memanggil seseorang), seperti John, sayang, Pak. Penggunaan kata ganti orang kedua: kamu, Anda dengan variasi pronomina orang keduanya: seperti Anda sekalian.
3. Sistem klausanya lebih bersifat kompleks karena klausa kompleks secara jelas menunjukkan hubungan logis antara kejadian yang satu dan yang lainnya. Klausa kompleks dengan kata sambung (eksternalnya): dan, tetapi, atau, walaupun, karena, sehingga, setelah, sebelum, dan lain- lain membuat logika lebih mudah dimengerti.
4. Sistem grupnya (nomina, verba, dan adjunct) lebih bersifat simpleks karena grup simpleks ini lebih jelas entitasnya (nomina), prosesnya (verba), serta lebih jelas sirkumstan-nya (adjunct).
CAWD-010 https://woof.tube/stream/apMg69cApqq
Bahasa Tulis
1. Sistem leksisnya lebih inkongruen (penyimpulannya secara tidak langsung),serta padat karena banyak abstraksi dan teknikalitas, rasio leksis konten dangramatikalnya lebih banyak kurang dari 0,5.
2. Penggunaan gramatikalnya lebih merujuk pada situasi komunikasi satu arah. Tidakada vokatif, tidak mengadakan kata gantiorang kedua.
3. Sistem klausanya lebih bersifat simpleks karena penggunaan klausa simpleks lebih menutupi hubungan logis antara kejadian yang satu dan kejadian yang lain. Jikasuatu teks banyak menggunakan klausa simpleks, logika sering diekspresikan secara implisit atau menggunakan katasambung internal yang biasanya terletak pada bagian depan klausa simpleks(kalimat simpleks), misalnya sementara itu,oleh karena itu, lebih lanjut, dan pada sisi lain.
4. Sistem grupnya lebih bersifat kompleks, terdapat pre dan post modifier (embedding) di dalam kelompok nominanya dengan verba ganda serta modifiernya pada kelompok verba, sertaadanya embedding frasa benda di dalam kelompok adjunct.
Karena tingkat abstraksi dan keluwesan gaya bahasa lisan atau tulis ini, sering gaya bahasa lisan atau tulis ini dikaitkan dengan ragam bahasa lainnya. Misalnya, anak sering menggunakan bahasa ragam lisan karena tingkat pemikiran anak yang lebih konkret serta logika anak yang sederhana untuk mengekspresikan hubungan kejadian yang satu dengan kejadian yang lainnya. Di pihak lain, orang tua sering menggunakan ragam bahasa yang lebih cenderung tulis karena orang tua lebih banyak berpikir secara abstrak dengan logika yang lebih rumit. Bahasa akademik lebih bersifat tulis karena sistemnya secara keseluruhan lebih abstrak dan logika implisit dan leksis yang lebih padat.
Bahasa awam lebih cenderung bergaya lisan karena orang awam lebih berpikir konkret dan lebih luwes dengan logika yang lebih eksplisit. Berdasarkan asumsi di atas, setiap ragam bahasa, seperti ragam jurnalistik, hukum, sastra, atau seni dapat dikategorikan menurut gaya bahasa lisan atau tulis dengan berbagai kecenderungannya. Untuk memberikan contoh yang lebih jelas, lihat teks berikut ini. Teks yang diambil dari teks iklan ini akan dilihat aspek konteks situasinya: medan, pelibat, dan sarananya. Selain itu, subaspek perlibat: afek, status, dan kontak, serta subaspek saran:gaya bahasa dan medianya juga akan dibahas .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar