Penerapkan Macam Macam Dan tipe Budaya Politik Partisipan

Setiap warga negara yang baik akan selalu memantau perkembangan politik di negaranya karena setiap gerak gerik berpolitik akan memberikan efek dalam kehidupan berkewarganegaraan. Dalam kehidupan berpolitik dikenal tiga istilah budaya politik yaitu : budaya politik partisipan, budaya politik parokial dan budaya politik kaula. Berikut akan diulas dengan lengkap macam-macam dan tipe budaya politik partisipan dan negara yang menggunakan budaya politik partisipan.

Penerapkan Macam Macam Dan tipe Budaya Politik Partisipan


Macam-macam dan Tipe Budaya Politik Partisipan yang diterapkan dibeberapa Negara


Budaya politik partisipan adalah suatu budaya berpolitik yang menunjukkan dalam suatu kondisi masyarakat memiliki suatu bentuk kesadaran bahwa mereka memiliki peran penting sebagai pelaku politik. Budaya politik partisipan adalah kondisi dalam suatu masyarakat dalam budaya berpolitik yang mengerti bahwa sebagai individu berstatus warga negara harus mampu memberikan perhatian pada sistem politik. Warga negara atau masyarakat memiliki kebanggaan akan sistem politik dan berperan serta di dalamnya sebagai aktor atau pelaku politik tersebut. Masyarakat memiliki keyakinan mereka mampu memberi pengaruh dalam mengambil keputusan dan kebijakan publik hingga beberapa tingkatan. Masyarakat memiliki kemauan untuk berorganisasi dalam kelompok-kelompok yang menentang jika terdapat praktik berpolitik dalam pemerintahan yang tidak wajar. Macam-macam dan tipe budaya politik partisipan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.


Ciri-ciri Budaya Politik Partisipan yang berlaku di masyarakat.


Dalam kehidupan bermasyarakat dan berpolitik ada beberapa ciri dari tipe budaya politik partisipan yaitu :
  • Kesadaran politik yang tinggi
Dalam lingkungan masyarakat yang menganut budaya politik partisipan, memiliki kesadaran politik yang sangat tinggi, peka akan perkembangan politik, memantau dan kristis dalam menganalisa setiap keputusan politik yang dikeluarkan oleh pelaku politik dalam pemerintahan.

  • Hubungan warga negara dengan pemerintah bersifat harmonis
Dalam budaya politik partisipan, hubungan warga negara dan pemerintah yang menerapkan sistem politik dan pengambil keputusan memiliki hubungan baik, pemerintah mampu menerapkan hubungan demokratis dengan warga negaranya, masyarakat memantau setiap perkembanga politik yang diberlakukan termasuk menilai setiap keputusan yang dibuat.

  • Peran aktif masyarakat dalam kehidupan politik sangat tinggi.
Masyarakat memiliki peran aktif dalam suatu kehidupan berpolitik yang diterapkan dalam suatu negara. Masyarakat sangat kritis terhadap setiap keputusan yang diambil dalam menjalankan pemerintahan.

  • Masyarakat dianggap sebagai memiliki peranan penting dalam kehidupan berpolitik.
Dalam kehidupan budaya politik partisipan, seseorang dianggap sebagai anggota aktif dalam kehidupan berpolitik, memiliki peran besar dalam setiap keputusan berpolitik.

  • Masyarakat memiliki hak politik yang sama.
Masyarakat dianggap memiliki hak politik yang sama, masyarakat mampu menerapkan dan menggunakan hak-hak politiknya, mampu mempengaruhi setiap keputusan atau perubahan sistem politik.

  • Masyarakat mendapat kesempatan menilai dan merubah keputusan politik
Masyarakat mampu memberi input atau masukan dalam kehidupan berpolitik, masyarakat kritis dan bisa mengajukan keberatan apabila terdapat suatu keputusan yang dianggap tidak adil.

  • Masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam berpolitik
Dalam budaya politik partisipan masyarakat dinilai memiliki kesadaran tinggi dalam sistem politik. Masyarakat peka dalam setiap perkembangan politik yang berlaku dalam suatu negara.

  • Peran aktif masyarakat dalam menerima dan menolak keputusan politik
Masyarakat selalu memantau setiap keputusan dan perkembangan politik, mampu menerima keputusan yang dianggap memberi perubahan baik dalam bernegara dan mengajukan keberatan apabila terdapat keputusan yang dianggap tidak adil bahkan merugikan dalam berkehidupan bernegara.

Harmonisasi dan demokrasi dalam berpolitik
Macam-macam dan tipe budaya politik partisipan Warga negara memiliki peran sebagai sosok individu yang aktif dan sukarela dan menumbuhkan rasa saling percaya antar warga negara. Dalam Kehidupan berpolitik, tipe budaya partisipan dianggap ideal bagi masyarakat dan kehidupan berpolitik. Dalam budaya politik partisipan kondisi masyarakat yang berstatus warga negara dan pemberi perhatian terhadap suatu sistem politik. Masyarakat memiliki kebanggaan akan sistem politik dan juga memiliki kemauan dalam mendiskusikan kehidupan berpolitik tersebut. Budaya politik partisipan merupakan lahan ideal memunculkan gaya demokrasi berpolitik karena memiliki harmonisasi hubungan antar warganegara dengan pemerintah. Cara itu diperlihatkan dalam tingkat kompetensi gaya politik warga negara yang tinggi untuk menyelesaikan sesuatu masalah secara politik. Warga negara merasa perlu terlibat dalam pemilu dan memiliki kepercayaan untuk terlibat dalam politik. 
Macam-macam dan tipe budaya politik partisipan di nilai sebagai budaya campuran atau subject partisipan, yang merupakan perubahan dari budaya subject atau gaya pemerintahan yang bersifat sentralistik lalu menuju budaya partisipan atau bersifat demokratis. Terdapat beberapa contoh negara yang menganut tipe budaya campuran atau politik partisipan yaitu negara Perancis, Inggris, Jerman, Amerika serikat dan negara Italia.

Menerapkan Budaya Politik Partisipan

Budaya politik partisipan yang baik adalah masyarakat yang berpartisipasi mendukung suksesnya sistem politik bersama. Beberapa sifat partisipasi politik yang baik yaitu :
  • Positif, partisipasi untu mendukung kelancaran politik bersama untuk tujuan mencapai suatu target yang diinginkan. Menilai positif keputusan yang dianggap memberi kebaikan bersama.
  • Kritis, korektif dan konstruktif, bermakna keterlibatan dilakukan untuk mengkaji suatu bentuk keputusan atau proses, menyampaikan kekurangan atau kesalahan dan mampu  memberikan solusi alternatif penyelesaian yang baik.
  • Kreatif, memberikan kontribusi keterlibatan yang berdaya cipta. Memberikan gagasan baru, teknik  dan metode baru yang lebih efektif dan lebih efisien.
  • Realistis, mampu bersikap realistis dalam menilai keterlibatan masyarakat dengan memperhitungkan atau mempertimbangkan kemampuan pelaksanaan kegiatan, kesempatan, dan kemampuan masyarakat dalam berpartisipasi.
Untuk menerapkan budaya politik partisipatif ke dalam bentuk kehidupan berpolitik bisa berupa memberi kesempatan warga negara menggunakan hak-hak politiknya dalam pemilu dengan mengutamakan kejujuran, berwibawa, dan bersikap positif selama proses berlangsung.
Macam-macam dan tipe budaya politik partisipandapat diterapkan dengan memperhatikan empat hal dalam proses berpolitik yaitu :
  1. Mampu mengembangkan keterbukaan pendapat.
  2. Mampu mengembangkan budaya menyampaikan argumentasi yang santun.
  3. Mengembangkan budaya dalam mengambil keputusan yang bersifat demokratis.
  4. Membiasakan  partai dalam merekrut kadernya secara transparan.
Penerapan Macam-macam dan tipe budaya politik partisipan bisa terwujud bila warga negara mau menggunakan hak-hak berpolitiknya dengan bertanggung jawab dan menjalankan kewajiban politiknya dengan sebaik-baiknya agar dapat berpartisipasi dalam budaya berpolitik. Setiap orang yang terlibat perlu memiliki keterampilan dan seni dalam berpolitik, memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat, menyampaikan kritik dan mau memperjuangkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau golongan. Beberapa prilaku yang biasa berlaku dalam budaya politik partisipan antara lain :
  • Prilaku warga negara mampu bersikap dan memiliki orientasi ke arah perbaikan.
  • Prilaku sebagai pemegang kebijakan dan menilai keputusan pemerintah.
  • Mampu menerima dan terbuka terhadap kegiatan yang gagal atau berhasil saat terlibat atau berpartisipasi dalam politik.
  • Kegiatan untuk mempengaruhi pemerintahan bisa dilakukan secara langsung atau tidak menggunakan perantara untuk mempengaruhi pemerintah dan secara tidak langsung dengan menggunakan perantara pihak lain yang mampu meyakinkan pemerintah.
Menerapkan macam-macam dan tipe budaya politik partisipan dalam prilaku berpolitik ini hendaknya menjadi bagian dalam proses berpolitik yang positif tidak menimbulkan kekerasan atau menghambat perubahan yang bersifat positif.
Tentang:

Share:


Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar