RINGKASAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X UNTUK PERSIAPAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A. TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
Dari segi isi, laporan hasil observasi mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Bersifat objektif.
b. Ditulis berdasarkan fakta yang ditemukan pada saat pengamatan.
c. Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau pemihakan terhadap sesuatu.
d. Ditulis secara lengkap
2. Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Sebuah ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memerhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan.
Untuk menyusun sebuah ringkasan, hal yang pertama harus dilakukan adalah membaca pemahaman isi teks, kemudian menemukan pokok-pokok isi informasi di dalamnya. Pokok-pokok isi sebuah teks dapat ditemukan dengan menemukan kalimat utamanya.
3. Menyimpulkan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
Laporan hasil pengamatan dapat berfungsi untuk memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan pengamatan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan.
4. Menganalisis Isi, Struktur, dan Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan, bukan hasil imajinasi.
Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat.
Aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi di antaranya meliputi kata serta frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi dan kalimat deskripsi, kalimat simpleks dan kompleks.
5. Mengonstruksikan Teks Laporan Hasil Observasi
Menyusun teks laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Menentukan objek yang akan diamati!
2. Menyusun jadwal observasi yang akan dilakukan.
3. Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin pengamatan terlebih dahulu.
4. Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan siswa diminta mengambil foto dan memvideokan observasi.
5. Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan meperhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaannya.
B. TEKS EKSPOSISI
1. Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain memahami pendapat yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara menyertakan alasan-alasan logis.
2. Struktur Teks EksposisiTeks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
3. Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi
a. Banyak Mengunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.
b. Banyak menggunakan kata sifat.c. Banyak terdapat perubahan jenis kata karena afiksasi (pengimbuhan).
d. Banyak menggunakan kalimat verbal, yaitu kalimat berpredikat verba.
4. Menyusun Teks Eksposisi
Langkah penulisan teks eksposisi adalah sebagai berikut.
a. Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang
mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
b. Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar, majalah, buku, ataupun internet.
a. Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang
mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya, pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
b. Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat kabar, majalah, buku, ataupun internet.
c. Membuat kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis, yang mencakup tesis,
argumen, dan penegasan (kesimpulan).
d. Mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat.
argumen, dan penegasan (kesimpulan).
d. Mengembangkan tulisan sesuai dengan kerangka yang telah kita buat.
C. TEKS ANEKDOT
1. Pengertian dan Fungsi Teks Anekdot
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan.
2. Struktur Teks Anekdot
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
3. Kebahasaan Teks Anekdot
Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu, (b) menggunakan kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban]; (c) menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan, ; (e) menggunakan kalimat perintah (imperative sentence); dan (f) menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
4. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.
4. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.
5. Pola Penyajian AnekdotAnekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
D. TEKS CERITA RAKYAT/HIKAYAT
1. Mengidentifikasi Karakteristik HikayatHikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Adapun karakteristik hikayat antara lain (a) terdapat kemustahilan dalam cerita, (b) kesaktian tokoh-tokohnya, (c) anonim, (d) istana sentris, dan (e) menggunakan alur berbingkai/cerita berbingkai.
Berikut contoh karakteristik bahasa hikayat yang terdapat dalam teks “Hikayat Indera Bangsawan”.
Berikut contoh karakteristik bahasa hikayat yang terdapat dalam teks “Hikayat Indera Bangsawan”.
2. Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Hikayat
Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh analisis nilai yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawab berikut!
Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius (agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh analisis nilai yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawab berikut!
3. Struktur Teks Hikayat
Hikayat merupakan teks bagian dari prosa yang mirip dengan cerpen. Oleh karena itu struktur hikayat pada dasarnya sama dengan teks cerpen.
a. Abstraksi
b. Orientasi
c. Komplikasi
d. Evaluasi
e. Resolusi
f. Koda
4. Ciri Kebahasaan Teks Hikayat
Ciri kebahasaan teks hikayat antara lain sebagai berikut.
a. Banyak menggunakan konjungsi
b. Banyak menggunakan kata arkais
c. Banyak menggunakan majas atau gaya bahasa, terutama majas antonomasia dan majas simile.
Rujukan
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK. Bandung: Yrama Widya
Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar