Contoh Soal Ekspresi Metafor, Personifikasi, dan Majas Lainnya dalam Teks Anekdot - Bagaimana cara kita mengetahui apakah sebuah anekdot mempunyai kedua ciri tersebut? Tentunya dengan menganalisis unsur-unsur yang ada pada anekdot itu sendiri, seperti tokoh utama, tema, latar, dan gaya bahasa.
Tentang:
Contoh Soal B.Indonesia
- Badannya itu seperti tiang listrik. (asosiasi)
- Setelah itu, anak buah sang Hakim mencari pembantu si penjual kayu yang lain yang berbadan pendek, kurus, dan punya uang. (metafora)
- Aliran sungai pun membawa nangka milik Kabayan hingga ke rumahnya kembali. (personifikasi)
- Dan lantai gedung itu pun bergetar-getar hingga nyaris runtuh saat pria itu tertawa. (hiperbola)
- Neil Amstrong, yang terbang ke bulan dengan Apollo 11, kaget dan bertanya kepada si orang Cina bagaimana caranya dia bisa sampai di bulan. (metonimia)
- Dengan sigap, maling itu membawa dua ekor ayam kampung buruannya. (sinekdoke)
- Seorang tuna wisma sedang mengobrol dengan pejalan kaki yang ternyata tuna netra. (eufimisme)
- Segala fitnahan Sultan dibalas dengan budi bahasa yang baik oleh Nasrudin Hodja. (antitesis).
SOAL 1
Perhatikan cuplikan teks anekdot berikut ini.
“Dalam keadaan hampir tenggelam seperti kucing itu, dia jelas tidak dapat mendengar ucapan kalian, apalagi dia seorang pejabat tinggi. Tentu dia tidak biasa dengan kata-kata ‘berikan’, tetapi ‘terimalah’. Lihat bagaimana aku bisa menyelamatkannya dengan cepat.”
Nasrudin maju ke depan sambil mengulurkan tangan. Dia pun berkata, “Ayo, Anda terima tanganku.”
Sindiran yang muncul dalam cuplikan di atas diketahui dari ....
“Dalam keadaan hampir tenggelam seperti kucing itu, dia jelas tidak dapat mendengar ucapan kalian, apalagi dia seorang pejabat tinggi. Tentu dia tidak biasa dengan kata-kata ‘berikan’, tetapi ‘terimalah’. Lihat bagaimana aku bisa menyelamatkannya dengan cepat.”
Nasrudin maju ke depan sambil mengulurkan tangan. Dia pun berkata, “Ayo, Anda terima tanganku.”
Sindiran yang muncul dalam cuplikan di atas diketahui dari ....
SOAL 2
Perhatikan teks anekdot berikut ini!
(1) Dua orang anak kecil sedang meributkan kaki mereka yang berada di dalam air.
(2) Mereka hampir bertengkar hingga Nasrudin mendengar apa yang mereka ributkan.
(3) “Lihatlah, sebentar lagi aku akan perlihatkan bagaimana setiap di antara kalian dapat melihat kaki kalian masing-masing. Jadi jangan ribut.” Ujar Nasrudin mendekat.
(4) Nasrudin lalu memasukkan tongkatnya.
(5) Tongkat itu memukul-mukul kaki mereka hingga dalam waktu singkat mereka mengangkat kakinya karena kesakitan.
Kalimat yang mengandung majas personifikasi adalah ....
(1) Dua orang anak kecil sedang meributkan kaki mereka yang berada di dalam air.
(2) Mereka hampir bertengkar hingga Nasrudin mendengar apa yang mereka ributkan.
(3) “Lihatlah, sebentar lagi aku akan perlihatkan bagaimana setiap di antara kalian dapat melihat kaki kalian masing-masing. Jadi jangan ribut.” Ujar Nasrudin mendekat.
(4) Nasrudin lalu memasukkan tongkatnya.
(5) Tongkat itu memukul-mukul kaki mereka hingga dalam waktu singkat mereka mengangkat kakinya karena kesakitan.
Kalimat yang mengandung majas personifikasi adalah ....
SOAL 3
Pada suatu malam Jumat kliwon, ada seorang perempuan duduk tertunduk di atas kuburan. Penjaga kuburan pun menegur.
…
Perempuan itu pun menjawab, “Habis di bawah sinyalnya lemah Pak.”
…
Perempuan itu pun menjawab, “Habis di bawah sinyalnya lemah Pak.”
Kalimat bermajas metonimia yang tepat untuk melengkapi teks adalah ....
SOAL 4
Majas perumpamaan dapat diketahui dari kata-kata berikut ini, kecuali ....
SOAL 5
Perhatikan contoh teks anekdot berikut.
Di suatu SD, sedang ada pembagian raport. Tibalah giliran Udin. Kepada orang tuanya, Bu guru menyampaikan berita dengan berat hati.
“Ibu, mohon maaf anak ibu sepertinya kurang dalam pembelajaran. Jadi, terpaksa anak Ibu tidak naik kelas.”
Kaget dan malu, sang ibu langsung memanggil Udin dan memarahinya, “Udin kenapa kamu tidak naik kelas.”
Dengan enteng Udin menjawab, “Apaan Mak, jangankan naik kelas, naik bangku aja dimarahin.”
Majas yang muncul dalam dialog pertama adalah .…
“Ibu, mohon maaf anak ibu sepertinya kurang dalam pembelajaran. Jadi, terpaksa anak Ibu tidak naik kelas.”
Kaget dan malu, sang ibu langsung memanggil Udin dan memarahinya, “Udin kenapa kamu tidak naik kelas.”
Dengan enteng Udin menjawab, “Apaan Mak, jangankan naik kelas, naik bangku aja dimarahin.”
Majas yang muncul dalam dialog pertama adalah .…
SOAL 6
Perhatikan cuplikan teks anekdot berikut.
Pemuda Jawa : “Maaf saya baru di Jakarta, baru datang dari Jawa. Apakah ini Tanah Abang?”
Pemuda Batak : “Oh, bukan. Ini bukan tanah aku sumpah. Aku juga baru datang dari Medan. Aku tak tahu tanah siapa ini.”
Pemuda Batak : “Oh, bukan. Ini bukan tanah aku sumpah. Aku juga baru datang dari Medan. Aku tak tahu tanah siapa ini.”
Masalah dalam anekdot di atas dapat digambarkan dengan majas perumpamaan berikut .…
SOAL 7
Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mengekspresikan majas ironi dalam monolog anekdot adalah ....
SOAL 8
Seorang pejabat merasa matanya agak kabur, lalu mencoba masuk ke sebuah rumah sakit dan bertanya pada seorang yang tampak seperti dokter.
Pasien: “Dokter, sepertinya saya memerlukan kacamata?”
Teller: “Tentu saja Pak. Karena di sini loket Bank dan ruangan dokter ada di sebelah.”
Teller: “Tentu saja Pak. Karena di sini loket Bank dan ruangan dokter ada di sebelah.”
Majas yang menggambarkan kejadian dalam cerita anekdot tersebut ialah ….
SOAL 9
Perhatikan kutipan teks anekdot berikut!
Seorang terpidana mati ditanya oleh pelaksana eksekusi, “Apa keinginan terakhir Anda?”
Sang terpidana mati menjawab, “saya hanya berharap agar hukuman ini menjadi pelajaran bagi saya dan membuat saya kapok dari melakukan kejahatan lagi di masa yang akan datang.”
Majas yang menggambarkan adegan dalam teks anekdot tersebut adalah ....
Seorang terpidana mati ditanya oleh pelaksana eksekusi, “Apa keinginan terakhir Anda?”
Sang terpidana mati menjawab, “saya hanya berharap agar hukuman ini menjadi pelajaran bagi saya dan membuat saya kapok dari melakukan kejahatan lagi di masa yang akan datang.”
Majas yang menggambarkan adegan dalam teks anekdot tersebut adalah ....
SOAL 10
**Perhatikan kutipan berikut!**
(1) Seorang ibu panik, lalu menelepon dokter.
(2) “Dokter, anak saya menelan pembuka kaleng.” Kata Ibu tersebut.
(3) “Jangan kuatir, Bu. Anak ibu akan baik-baik saja.” Jawab dokter.
(4) Kata ibu itu, “Tapi masalahnya, bagaimana cara ssaya membuka kaleng sarden ini, karena minyak di wajan sudah terlanjur panas.”
(5) Dokter pun menutup teleponnya.
Adegan yang hiperbolis digambarkan dalam kalimat nomor .…
(2) “Dokter, anak saya menelan pembuka kaleng.” Kata Ibu tersebut.
(3) “Jangan kuatir, Bu. Anak ibu akan baik-baik saja.” Jawab dokter.
(4) Kata ibu itu, “Tapi masalahnya, bagaimana cara ssaya membuka kaleng sarden ini, karena minyak di wajan sudah terlanjur panas.”
(5) Dokter pun menutup teleponnya.
Adegan yang hiperbolis digambarkan dalam kalimat nomor .…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar