Contoh Soal Kalimat Sindiran dalam Teks Anekdot - Pada topik sebelumnya, kalian sudah mengetahui struktur dan kaidah teks anekdot, bukan? Mari ingat-ingat kembali. Struktur anekdot terdiri atas abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Nah, kaidah teks anekdot di antaranya adalah sebagai berikut.
Tentang:
Contoh Soal B.Indonesia
1. Mengandung kata kias atau konotasi,
2. mengandung kalimat sindiran,
3. mengandung pertanyaan retoris,
4. mengandung kalimat yang menyatakan ajaran moral.
2. mengandung kalimat sindiran,
3. mengandung pertanyaan retoris,
4. mengandung kalimat yang menyatakan ajaran moral.
Teks anekdot sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menyindir layanan publik atau keadaan sosial masyarakat. Sebagai sebuah karya, anekdot ini penting untuk dipelajari karena bisa jadi cara yang menyenangkan dalam memupuk kepedulian sekitar. Pada topik kali ini, kita akan memperdalam pengetahuan kita tentang kalimat sindiran dalam teks anekdot.
Teks anekdot bisa berisi sindiran halus dan pengandaian. Struktur di bawah ini dapat digunakan ketika membuat teks anekdot.
1. Kalimat pengandaian;
2. kalimat perbandingan; dan
3. antonim.
1. Kalimat pengandaian;
2. kalimat perbandingan; dan
3. antonim.
SOAL 1
Berikut ini adalah kalimat sindiran berupa perbandingan dalam teks anekdot, yaitu ....
SOAL 2
Perhatikan teks anekdot di bawah ini!
Penemuan terbaru! Tubuh gemuk kini dapat dideteksi oleh mesin selain dapat dilihat secara kasat mata. Suatu hari, Edy, seorang pria bertubuh gemuk menghipnotis dirinya bahwa ia terlihat langsing. Setiap kali berkaca, ia merasa dirinya sangat langsing, tetapi ketika hendak menimbang badan, mesin penimbang tersebut berkali-kali berkata, “Dilarang naik berdua, dilarang naik berdua, dilaaaraaa...ng na...ik berrrr...duuuaaa....” hingga rusak dan tak terdengar lagi suara. Pikiran mungkin dapat saja dikelabui, tetapi mesin timbangan tidak.
Penemuan terbaru! Tubuh gemuk kini dapat dideteksi oleh mesin selain dapat dilihat secara kasat mata. Suatu hari, Edy, seorang pria bertubuh gemuk menghipnotis dirinya bahwa ia terlihat langsing. Setiap kali berkaca, ia merasa dirinya sangat langsing, tetapi ketika hendak menimbang badan, mesin penimbang tersebut berkali-kali berkata, “Dilarang naik berdua, dilarang naik berdua, dilaaaraaa...ng na...ik berrrr...duuuaaa....” hingga rusak dan tak terdengar lagi suara. Pikiran mungkin dapat saja dikelabui, tetapi mesin timbangan tidak.
Analisis kalimat sindiran dari teks anekdot di atas adalah ....
SOAL 3
Perhatikan teks anekdot di bawah ini!
Hari ini dan seterusnya kita tidak akan lagi melihat peristiwa ‘sidang di tempat’ oleh penegak hukum. Entah ini kabar baik atau buruk, tetapi yang pasti, hal ini hanya terjadi di Indonesia, dimana ‘isi dompet’ dapat bertindak seolah-olah ‘hakim’ dalam persidangan.
Hari ini dan seterusnya kita tidak akan lagi melihat peristiwa ‘sidang di tempat’ oleh penegak hukum. Entah ini kabar baik atau buruk, tetapi yang pasti, hal ini hanya terjadi di Indonesia, dimana ‘isi dompet’ dapat bertindak seolah-olah ‘hakim’ dalam persidangan.
Analisis kalimat sindiran dari teks anekdot di atas adalah ....
SOAL 4
Perhatikan teks anekdot di bawah ini!
Hidup itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan layaknya pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Berjuang untuk gigih menggapai impian dan berkorban untuk kesejahteraan dengan keringat dan kerja. Bukan malah bersiasat mencuri uang rakyat.
Hidup itu membutuhkan perjuangan dan pengorbanan layaknya pengorbanan seorang ibu kepada anaknya. Berjuang untuk gigih menggapai impian dan berkorban untuk kesejahteraan dengan keringat dan kerja. Bukan malah bersiasat mencuri uang rakyat.
Kalimat sindiran perbandingan di atas membandingkan ....
SOAL 5
Perhatikan kalimat di bawah ini!
Media sosial mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Media sosial mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
Kalimat sindiran di atas dapat dibuat menjadi teks anekdot perbandingan, yaitu ....
SOAL 6
Pada suatu hari yang cerah, seorang anak bertanya pada ibunya. “Bu, pernahkah sekali saja Ibu berbohong?”. Sang ibu seketika terlihat kikuk. Jika ia mengatakan bahwa ia pernah berbohong, itu akan berdampak buruk pada anaknya. Sebaliknya, jika tidak mengatakan sejujurnya, berarti ia telah berbohong. Akhirnya, inilah yang dikatakan sang Ibu, “Sayang, inilah pertama kalinya ibu berbohong. Ibu tidak pernah berbohong.”
Berdasarkan struktur kalimat sindiran, teks di atas dibangun dari kalimat sindiran berupa ....
SOAL 7
Seorang anak tampak terlihat ketakutan ketika dihampiri ibunya. “Nak, kamu kenapa? Melihat ibu kok seperti melihat hantu?” Sang anak segera berkata sambil tetap semakin ketakutan, “Ibu...aku takut....Seandainya benar surga itu ada di bawah telapak kaki ibu, aku takut nanti diinjak-injak oleh ibu....”. Sang ibu hanya tersenyum penuh arti. “Nak, itu hanya ungkapan bahwa surga ada di bawah ridho-Nya seorang ibu.”
Teks anekdot di atas dibangun dari kalimat sindiran berupa ....
SOAL 8
Pemerintah sedang gencar membuat taman-taman. Taman merupakan hutan kecil di tengah-tengah kota. Taman kota disinyalir dapat membawa suasana bahagia, nyaman, dan tenteram bagi penghuninya. Namun, kita terkadang lupa dengan ‘taman besar’ yang sesungguhnya, hutan. Memperhatikan hal kecil memang penting asal jangan melupakan yang ‘besar’. Save our forest!
Teks anekdot di atas dibangun dari kalimat sindiran berstruktur antonim, yaitu ...
SOAL 9
Perhatikan kalimat sindiran di bawah ini!
Anda tak perlu khawatir karena kursi persidangan masih banyak yang belum terisi.
Anda tak perlu khawatir karena kursi persidangan masih banyak yang belum terisi.
Teks anekdot di bawah ini yang dibangun dari kalimat sindiran di atas adalah ....
SOAL 10
Perhatikan kalimat sindiran di bawah ini!
Seorang reporter berita mendapat teguran dari anggota DPR karena menayangkan peristiwa tawuran (1). Reporter tersebut dianggap kurang peka terhadap berita yang disampaikannya karena dianggap menayangkan kekerasan (2). Seorang reporter lain kemudian bertanya kepadanya, “Memangnya kamu melaporkan tawuran di mana?” “Di gedung DPR saat rapat anggota dewan.” (3).
Kalimat sindiran berstruktur pengandaian berikut yang dapat melengkapi teks anekdot di atas adalah ....
Seorang reporter berita mendapat teguran dari anggota DPR karena menayangkan peristiwa tawuran (1). Reporter tersebut dianggap kurang peka terhadap berita yang disampaikannya karena dianggap menayangkan kekerasan (2). Seorang reporter lain kemudian bertanya kepadanya, “Memangnya kamu melaporkan tawuran di mana?” “Di gedung DPR saat rapat anggota dewan.” (3).
Kalimat sindiran berstruktur pengandaian berikut yang dapat melengkapi teks anekdot di atas adalah ....
Jawabannya?
BalasHapus