Penyebab Gempa Bumi ~ Mengalami gempa bumi merupakan persitiwa yang menakutkan bagi banyak dari kita. Saat Anda merasakan gemetaran bumi, satu-satunya harapan Anda adalah menghentikannya dan tidak banyak mengakibatkan kerusakan atau korban jiwa. Selain merasa ngeri dengan pengalaman tersebut, efek samping akibat gempa adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan seperti terjadinya tsunami. Anda mendengar cerita mengerikan bagaimana satu tempat dapat dibawa ke kehancuran dalam sekejap karena gempa bumi. Tapi terlepas dari bagaimana kita berharap hal itu tidak akan terjadi lagi, terjadinya gempa bumi adalah sesuatu yang tidak kita kendalikan. Hal itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi karena pergerakan di dalam kerak bumi atau letusan gunung berapi. Untuk memahami gempa bumi dengan lebih baik, mari kita apa sih yang menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi |
Apa Penyebab Gempa Bumi?
Kerak bumi terdiri dari inti padat, mantel (terdiri dari magma cair) dan lempeng tektonik. Lempeng tektonik terus bergerak karena arus konveksi dipicu oleh lava cair di dalam kerak bumi. Gerakan konstan ini tersebut dapat menyebabkan terglincir atau tertimbunya antar satu lempeng tektonik dengan yang lain. Kedua interaksi yang terjadi di dalam bumi tersebut dapat dirasakan oleh organisme hidup termasuk manusia yang hidup di atas.
Gerakan yang konstan bahkan telah menyebabkan terbentuknya gunung dan lembah. Saat lempeng ini saling bertabrakan, ada titik di mana mereka berinteraksi. Dalam terminologi geologi, titik temu tersebut dikenal sebagai garis patahan. Garis patahan ini kadang dikenal sebagai fraktur di kerak bumi. Begitu lempengan mulai bergerak, energi potensial kemudian dilepaskan dari titik temu tersebut yang menyebabkan terjadinya gempa.
Gempa bumi terjadi ketika terdapat energi yang dilepaskan dari titik fokus. Titik ini disebut episenter dan biasanya ditemukan di kedalaman dangkal di permukaan bumi. Dari episenter, gelombang seismik diproduksi dan dikirim ke segala arah. Gelombang seismik kemudian bergerak dengan kecepatan yang bervariasi tergantung pada jenis material yang mereka lalui.
Lempengan tektonik yang ditemukan di laut disebut lempeng samudera sedangkan yang ditemukan di benua adalah lempeng benua. Dengan pergerakan lempeng tektonik ini, energi terbentuk dan bisa dilepaskan begitu lempeng ini bertemu di suatu titik yang disebut garis patahan. Intensitas energi yang dilepas ini juga akan menentukan gempa. Anda bisa merasakan getaran bumi begitu energi dilepaskan dari kerak bumi.
Dalam beberapa kesempatan, gempa memiliki foreshocks (gempa awal). Foreshocks adalah versi gempa yang memiliki daya yang lebih kecil dari gempa sebagai tanda awal akan terjadinya gempa besar kemudian. Sampai sekarang, ilmuwan belum bisa mengelompokan apakah foreshocks tersebut sudah masuk dalam kategori gempa atau bukan. Setelah foreshocks, terdapat mainshocks atau gempa yang sebenarnya (berkekuatan lebih besar). Mainshocks, dalam banyak kesempatan, diikuti oleh sebuah gempa susulan. Gempa susulan adalah kumpulan gempa kecil yang terjadi setelah gempa utama. Bergantung pada besarnya mainshock, gempa susulan dapat terus terjadi selama berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Demikianlah penjelasan mengenai Penyebab terjadinya Gempa Bumi, semoga apa yang dijelaskan di atas mudah diterima dengan baik dan tenutnya bermanfaat untuk teman-teman sekalian. Terima kasih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar